Bertahan Ditengah Pandemi

Pada hari Selasa, 5 April 2020, sambil menunggu berbuka, Womanpreneur Community mengadakan ngabuburit online melalui instagram WPC. Ngabuburit online kali ini bertemakan “Bertahan Ditengah Pandemi”.

Ditengah pandemi seperti ini, tentunya banyak usaha-usaha yang terkena dampak. Mulai dari perusahan besar sampai UKM. Dan di sini WPC sebagai wadah dari 15.000 UKM perempuan di seluruh Indonesia, akan mengundang para pelaku UKM untuk memberikan inspirasi tentang bagaimana UKM dapat bertahan ditengah pandemi saat ini.

WPC mengundang tiga narasumber yang diantaranya ialah Ibu Widya Esty pemilik dari Lula Pasta, Ibu Poetri Hanjani pemilik Shaloon. dan Ibu Diah Kartika Sari pemilik Ranami Cake.

Menurut keterangan dari Ibu Widya yang merupakan owner dari Lula Pasta, UKM miliknya sangat terdampak oleh pandemi ini. Lula Pasta adalah pasta free gluten, low GI (Glycemic Index), high fiber, non cholesterol, high calcium sehingga cocok sebagai makanan diet dan vegan. Terbuat dari tepung singkong yang dimodifikasi dan pewarna alami sayuran.

Saat ditanya bagimana keadaan usaha Ibu Widya saat ini, beliau menjawab “Alhamdulillah, saat ini justru penjualan Lula Pasta meningkat di tengah pandemi ini. Mungkin karna WFH, jadi banyak orang-orang yang ingin memasak di rumah.” Ibu Widya juga mengatakan bahwa penjualannya meningkat empat kali lipat. Lalu, hebatnya lagi, disaat banyak pengusaha mem-PHK karyawan mereka, Ibu Widya malah menambahkan dua karyawan.

Saat ditanya mengenai kendala apa yang dihadapi? Ibu Widya mengatakan bahwa sempat mengalami kendala dalam supply sayuran, tapi sudah bisa diatasi melalui online. Ibu Widya juga mempunyai strategi dengan memperkuat market place dan bergabung dengan team marketer WPC.

Di akhir live, Ibu Widya memberikan pesan untuk tidak putus asa dan lihat peluang yang ada.

Setelah Ibu Widya, WPC pun mengundang narasumber kedua yaitu Ibu Poetri Hanjani atau yang biasa dipanggil Ibu Hanan, owner dari Shaloon.

Saat ditanya bagaimana keadaan bisnis Shaloon, Ibu Hanan menjawab bahwa Salonnya sedang tutup karna terdampak oleh pandemi. Lalu saat ditanyai baimana keadaan karyawannya? Ibu Hanan mengatakan bahwa beliau memiliki 7 karyawan dan ketujuhnya tetap dipekerjakan, tidak dirumahkan maupun di-PHK. Bagaimana bisa? Apa yang dilakukan Ibu Hanan untuk menggaji karyawannya? ternyata yang dilakukan Ibu Hanan adalah mencari dan melihat peluang yang ada. Peluang tersebut adalah dengan berjualan. “Sementara ini saya berjualan, seperti produk salon dan produk-produk lain yang sedang dibutuhkan sekarang ditengah pandemi.” Ketujuh karyawannya pun tetap dipekerjakan dan diposisikan dalam team penjualan. Ibu Hanan juga bergabung dengan pasar online WPC untuk menjualkan produk teman-teman WPC yang lain.

Di akhir live Ibu Hanan pun memberikan pesan “Teman-teman jangan putus asa, masih banyak jalan di luar sana, kita masih bisa berkreatifitas, kita bisa berjualan atau menjualkan punya teman-teman. kalau kita tidak bisa memproduksi, kita bisa menjualkan produk teman-teman. Jadi sudah bukan bersaing tapi mari berkolaborasi.” tutur Ibu Hanan.

Setelah Ibu Hanan, akhirnya sampailah ngabuburit online ini pada narasumber terakhir, yaitu Ibu Diah Kartika Sari, pemilik Ranami Cake.

Saat ditanya bagaimana keadaan bisnis Ranami Cake ditengah pandemi ini, Ibu Diah mengatakan “Awal pandemi satu karyawannya saya minta berhenti. Jadi karyawan saya tinggal satu. Lalu di pertengahan April saat pandemi semakin serius, satu karyawan saya minta berhenti lagi. Jadi saya tidak mempunyai karyawan lagi dan berpikir untuk tidak membuat kue dulu sekarang ini, lagian saya pikir juga tidak akan ada yang minat untuk membeli kue di tengah pandemi ini. Tapi ternyata banyak pelanggan yang menanyakan cookies saya, dan membuat saya semangat kembali.” begitu tuturnya.

Jadi sekarang Ibu Diah mengerjakan semuanya sendiri, menjual makanan frozen dan juga cookies. Menurut keterangan dari Ibu Diah, jumlah peminat cookies dan makanan frozen seimbang. Ibu Diah juga bergabung dengan pasar online WPC untuk memperluas pasarnya. Dengan bergabung dalam pasar online WPC, banyak yang membantu menjualkan produk-produk Ibu Diah, produk Ibu Diah pun jadi lebih banyak dikenal.

Pada akhir live, Ibu Diah menyampaikan pesan untuk teman-teman semua, Ibu Diah mengatakan “Di masa sesulit apapun, dari pada kita mengeluh lebih baik kita action. Mulai dari hal-hal kecil yang kita punya di rumah yang bisa menghasilkan income. Kita tidak harus produksi, bisa juga menjualkan produk-produk teman. Intinya harus tetap semangat dan tidak putus asa.”

“Jangan pernah hilang harapan. Api harapan harus tetap hidup. Saatnya kita berkolaborasi bukan berkompetisi. Sama-sama bergandengan tangan, kita pasti bisa!” – Irma Sustika

Comments

comments

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *