Hard Selling Vs Soft Selling

Melakukan pemasaran merupakan sebuah keharusan bagi para pemilik bisnis yang menjual barang baik berupa produk maupun jasa. Untuk bisa mendapatkan angka penjualan yang tinggi di butuhkan metode pemasaran yang bisa membuat para pelanggan jadi tertarik maka dari itulah tercipta sebuah metode soft selling dan hard selling.

Hard selling adalah sebuah metode penjualan yang langsung menuju ke target pasar yang sesuai dan langsung masuk ke inti utama dari promosi tersebut. Metode ini juga terlihat lebih lugas serta tidak ada basa-basi. Hard selling juga sering di gunakan oleh para perusahaan yang ingin dengan cepat menjual banyak produk tanpa perlu susah payah. Memang ada sebagian calon pelanggan yang langsung membeli produk yang di tawarkan, karena mereka merasa jika produk yang di tawarkan layak untuk di beli. Hard selling memang lebih di fokuskan untuk mendorong para pelanggan untuk langsung membeli produk lalu sampai di situ. Sedangkan untuk urusan jangka panjang dan lainnya memang tidak terlalu di perhitungkan.

Soft selling adalah cara pendekatan atau penjualan yang di lakukan tanpa tingkat agresif yang tinggi. Promosi yang di lakukan bisa di bilang sangat ramah namun sangat persuasif. Hal inilah yang nantinya akan mendorong para pelanggan untuk melakukan tindakan berupa pembelian produk. Jadi bisa di bilang sisi persuasif itulah yang menjadi inti untuk  jualan secara soft selling. Dengan cara soft selling para pelanggan tidak merasa bahwa mereka sedang di tawarkan sebuah produk. Tapi pada akhirnya mereka pun tahu bahwa produk tersebut menarik dan memutuskan untuk membeli produk tersebut. Dengan metode yang pelan namun pasti inilah membuat para pelanggan merasa nyaman ketika di tawarkan sebuah produk.

Sumber:www.akudigital.com

Comments

comments

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *