Sixnature ‘Anything Delicious’

Emy Resnawanti merupakan alumni IWPC batch 5 yang mempunyai usaha di bidang kuliner dengan Brand Sixnature.id. Alasan mendirikan usaha karena beliau menyadari bahwa bekerja kantoran ada masa produktifnya.

Selain itu, fleksibilitas waktu (meskipun dengan berbisnis, waktunya malahan tambah tak terbatas ngurusin usaha). Sixnature.id juga memiliki tagline “Anything Delicious” sebagai semangat agar bisa menyajikan kuliner enak untuk pelanggan.

Keunggulan produk yang ditawarkan melalui sixnature.id adalah saat ini dalam masa transisi sebagai pengolah pangan berbasis glutenfree. Bisa ikut berkontribusi dalam ketahanan pangan indonesia.

Usaha ini sudah berjalan sejak tahun 2015, pada saat itu beliau masih bekerja jadi bisanya open PO lebih banyak pada hari sabtu dan minggu. Namun pada tahun 2019 beliau risegn dari perkerjaan dan hanya ingin fokus berbisnis.

Motivasi berbisnis yaitu untuk hidup dan menghidupi keluarga serta bisa bermanfaat untuk pelanggan, dengan menyediakan produk yang mereka butuhkan.

Omzet yang di dapat yaitu kurang lebih 15-20 juta. “Saya juga pernah dapat orderan senilai 34 juta, selesai bikin, masuk angin 2 hari. Dari situ saya mulai mengelola diri sendiri. Ga terlalu ngoyo, beneran semampu saya.” tutur Bu Emy.

Cara memasarkan produk  melalui jalur pengembangan produk yang beliau pilih termasuk niche market, beliau juga lagi belajar softselling untuk edukasi market, kadang juga hardselling ketika membuka promo tertentu.

Paling banyak pembelian via WA. Kalau IG & FB lebih untuk membranding produk atau meningkatkan interaksi. Saya baru mencoba mengelola E- commerce dan marketplace di tahun 2021 ini, belum lama juga. Sixnature.id bisa dijumpai di karyaperempuan.id, tokopedua, blibli.com, shopee juga tokotalk.

Sumber: Emy Resnawanti

Dalam setiap usaha pastinya ada kendala yang harus dihadapi, dan kendala untuk usaha sixnature.id adalah branding (pengelolaan sosmed dll), marketing (reseller dll), produksi (technical), dan SDM.

Beliau juga berpesan bahwa dalam berbisnis pengembangan karakter individu yang paling penting yaitu pembekalan diri yang bisa membentuk integritas seseorang secara positif. Sekarang, adaptive penting untuk bisa merespon perubahan yang sangat cepat (teknologi, behaviour konsumen dll).

Mengapa customer harus menggunakan peroduk ini? Karena konsep produk jelas dan cukup spesifik. Bisa menjawab tantangan yang dijumpai oleh target market yang rata rata adalah perempuan berusia 25-49 tahun, yang mana di range usia ini, kebanyakan sudah lebih peduli tentang healthier lifestyle. Mereka menyeleksi jajanan yang dikonsumsi oleh keluarganya.

Mereka juga butuh garansi bahwa produk yang mereka beli, betul betul memberi manfaat. Sebagiannya bisa didapatkan dengan membeli di Sixnature.id. Sixnature mengolah pangan bebas gluten yang lebih ramah cerna, dengan indeks glikemik rendah, dairy free (tanpa susu), tanpa MSG, juga rendah garam (ini memberi rasa nyaman saat dikonsumsi, minim iritasi di lidah dan tenggorokan). Manfaat tersebut yang kami jadikan kontent di sosial media.

Bagaimana jika terjadi complain dari customer? Dicomplain pelanggan malah bisa jadi celah kita untuk berkembang. Asalkan complainnya bukan yang fatal yaaa, contoh fatal (rasa ga enak, tidak higienis).

Ketika hal seperti ini di upload oleh konsumen sebagai feedback negative, kita akan mengeluarkan banyak energi untuk mengcounter. Sebagai antisipasi, kalo saya strict SOP produksi (ini untuk menjamin hasil akhir produk memiliki standar), menjalin hubungan baik dengan existing customer maupun calon customer sehingga jika ada komplain, mereka akan feedback ke kita langsung.

Awalnya mengenal womanpreneur community, pertamanya lewat postingan ibu Irma Sustika, ketika beliau menawarkan siapa yang mau pameran di semarang, free. Dari situ saya follow beliau. Banyak postingan mengenai pemberdayaan perempuan. Dan saya sangat tertarik.

Banyak banget manfaat yang saya dapat setelah ikut IWPC batch 5 dan menjadi member womanpreneur community. Sangat terbantu di branding, karena dapat materi juga saat kelas IWPC. Melaunching produk apapun, tahapannya bukan kayak sulap langsung jadi. Saya jadi terbiasa melakukan riset kecil kecilan, juga mengkonsep value produk yang akan dibuat sebelum dijual ke pasaran.

IWPC itu seperti menyiapkan pondasi paling dasar ke diri kita sebagai pemilik usaha. Dengan bergabung sebagai member womanpreneur community, baik di pusat maupun di chapter semarang, saya merasakan ada di ekosistem yang tepat, yang mendukung agar perempuan bisa mengupayakan pemberdayaan dirinya  sendiri dan juga saling menguatkan melalui networking positif.

Dapat akses untuk mengajukan HKI kolektif yang penting untuk melindungi merk usaha. Dan yang lebih penting, saya dapat kesempatan ikut memberdayakan perempuan lain.

Pendapat saya tentang IWPC tidak berubah. Bahwa pendampingan bisnis ala IWPC terbukti efektif memperkuat pondasi mental bagi yang merintis usaha sendiri. Materi yang diberikan bisa menjawab tantangan secara berkelanjutan. Intinya, ga peduli bidang bisnisnya apa (kuliner/fashion/craft), permasalahannya bisa terjawab oleh IWPC.

“Kesan pertama tentang IWPC, kirain ini kompetisi apa gitu ya, ternyata kompetisi sama diri sendiri agar bisa survive menjalankan usaha.”

Sumber: Emy Resnawanti

IG @sixnature.id

FB emyresna

Karyaperempuan : makaronesia

Comments

comments

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *