Jangan Hanya Euforia, Pendiri Womanpreneur Community Ungkap PR Besar UMKM Indonesia Tembus Pasar Global

Apa saja PR produk UMKM Indonesia untuk go global?

JAKARTA, NETRALNEWS.COM – Pendiri Womanpreneur Community, Irma Sustika mengaku memiliki kekhawatiran di level Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Indonesia. Dia melihat UMKM memiliki rasa euforia untuk ekspor produk ke luar negeri, tetapi kondisi UMKM di Indonesia diibaratkan bagai “kerajaan semut”, jumlahnya ada banyak tetapi kecil-kecil.

Menurutnya ada Pekerjaan Rumah (PR) bagi pelaku UMKM, pemerintah dan pihak terkait. Irma sendiri berada di kaki pelaku dan agregator UMKM dalam membuka pasar dan memiliki kewajiban untuk mempersiapkan kemampuan UMKM ke tahap eskpor.

“Apa produk kita bisa diterima oleh pasar untuk ekspor? Saya setuju bahwa semua produk, apa saja, pasti ada pasarnya. Namun balik lagi, apakah produk kita memamg sudah siap menerima pesanan? Sistemnya sudah disiapkan belum? Kapasitasnya?,” kata Irma, Sabtu (1/10/2022).

Pernyataan itu disampaikan Irma dalam acara Ngobrol Santai Sabtu Sore, Webinar UKM Go Global bertema “Inilah Produk yang Dicari Mancanegara”. Acara diselenggarakan oleh Netralnews dan didukung oleh Bank Syariah Indonesia (BSI), Bank Tabungan Negara (BTN), serta Hotel Santika Pasir Koja Bandung.

Hadir sebagai Keynote Speaker Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki dan menghadirkan para pakar. Selain Irma, ada Dubes Indonesia di Qatar His Excellency, Ridwan Hassan; Ketua UKM IKM Nusantara Cabang USA, Dian Lestari; Atase Perdagangan KBRI Den Haag, Sabbat Christian Jannes; Pelaku UMKM di Qatar dan Presiden Indonesian Network, Kartini Sarsilaningsih.

Lebih lanjut Irma juga mempertanyakan, apakah UMKM Indonesia sudah siap dari sisi mesin produksi, Sumber Daya Manusia (SDM), dan ditegaskan produk UMKM go internasional tidak hanya soal ada atau tidaknya modal. Hal lain yang perlu diperhatikan juga terkait kualitas produk, apakah sudah sesuai standar, ada SOP produksi, dan konsisten.

“Kualitas produk sudah standar belum? Udah ada SOP produksi belum? Jangan besok bikin A sampelnya bagus, begitu udah ada pesanan, dikirim, ternyata tidak sesuai dengan sampel, lalu diretur. Banyak sekali kejadian-kejadian ini,” terang Irma yang sudah bertahun-tahun berkecimpung di dunia tersebut.

Irma akui, PR yang dia sebutkan itu kerap dia temui. Meski demikian, Irma mengajak para UMKM untuk mau terus belajar mempersiapkan dan memperkuat diri agar bisa sampai ke titik memiliki peluang ekspor dan produknya bisa masuk ke pasar internasional.

Irma beri contoh peluang produk Indonesia yang bisa diminati di luar negeri. Beberapa diantaranya adalah fesyen Muslim. Rupanya produk ini tidak hanya laku di jual di pasar Timur Tengah saja, melainkan juga dilirik oleh pasar Eropa dan permintaannya cukup besar. Contoh lain misalnya adalah pasar kriya, yang juga pihaknya sudah kirim ke Hamburg, Jerman berdasarkan permintaan.

“Tentu yang kita jaga adalah kualitas itu. Selain itu apakah produk memiliki value? Itu juga yang selalu kita tekankan, punya nilai jual tidak? Harga juga perlu diperhatikan,” pesan dia.

Dia berbagi kisah, pernah mengikuti pameran di Eropa dan membawa beberapa produk Indonesia. Ada produk Indonesia dari pihak lain yang ada di dalam satu booth dengannya, yakni produk tas kulit. Saat melihat harganya, rupanya dibandrol dengan harga jauh lebih tinggi dari harga produk tas kulit di Eropa sendiri.

“Di Itali, itu kualitas produk kulit mereka luar biasa bagus. Kalau seperti itu (UMKM Indonesia jual tas kulit mahal), bagaimana mau bersaing? Bagaimana bisa kena dengan pasar yang dibutuhkan di sana?,” tegas dia.

Irma mengajak UMKM Indonesia kembali mempertanyakan pada diri sendiri, mengapa ingin produknya ekspor. Perlu merefleksikan apakah diri sendiri sudah mampu, mengenali potensi pasar negara tujuan dan memahami perilaku pasar.

“Kalau buat produk untuk digunakan, jangan pakai ukuran Indonesia, tentu ukurannya jauh lebih besar. Soal motif, mungkin orang Indonesia suka yang ramai, tetapi orang Eropa tidak. Itu harus disiapkan dan utamanya kapasitas usaha kita, sudah siap dan mampu belum?,” kata Irma yang membawahi ribuan UMKM perempuan di Indonesia itu.

REPOST FROM: NETRALNEWS.COM

Comments

comments

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *