Menjual itu Memberi

Anda bisa mendapatkan segala yang anda inginkan dalam kehidupan ini kalau saja anda mau membantu memberi cukup banyak orang lain mendapatkan apa yang mereka inginkan. Salah satu cara meraih kesuksesan adalah bagaimana mengutamakan orang lain lebih dulu, baru kemudian otomatis akan berimbas secara positif kepada diri sendiri “begitu kata om Zig Ziglar, motivator dan penulis buku best seller” membagikan pengalamannya.

Dunia bisnis identic dengan yang namanya TARGET, OMZET dan PROFIT.

Demi mencapai  sang target, berbagai upaya akan dilakukan untuk membujuk customer agar membeli produk yang kita tawarkan. Dengan tujuan customer mau membeli, kita mendapat income, mendapat profit dan mendapatyang kita mau. Bener sih, namanya juga jualan yaa kan maunya dapet untung omzet masuk target tercapai. Sebenarnya hal tersebut tidak menjadi masalah asalkan dilakukan dengan cara yang benar dan professional, tidak membuat si pembeli merasa ‘tertipu’ karena produk yang dibeli tidak sesuai dengan kebutuhan atau harapan mereka.

Seringkali kita menemui para penjual preman: yang langsung ‘menodong’ untuk membeli produk-produk yang kita tawarkan  dengan membeberkan berbagai keunggulan produk tersebut. Namun kita seolah  tidak mau tahu apa sebenarnya yang menjadi kebutuhan calon pembeli dan apa yang menjadi prioritas dalam ‘financial needs’ mereka saat itu.

Penjual itu seorang konsultan

Customer saat ini sudah semakin pintar. Berbagai informasi dan edukasi yang sangat mudah diperoleh di era globalisasi ini, membuat mereka sudah lebih terdidik dan lebih jeli dalam menentukan pilihan. Mungkin untuk produk-produk tertentu, dengan harga yang relatif ‘murah’ dan risiko yang relatif ‘rendah’, pembeli masih lebih mudah terpengaruh oleh rayuan para penjual. Namun tidak demikian halnya dengan produk-produk yang memiliki harga relatif ‘mahal’ dan risiko ‘tinggi’. Mereka akan lebih teliti dan memiliki banyak sekali pertimbangan.

Bertolak dari satu kondisi bahwa seorang pembeli memerlukan seseorang yang dapat menolong dan memberi masukan, petunjuk dan solusi yang paling tepat bagi mereka, maka seorang penjual harus mampu bertindak juga sebagai seorang konsultan bagi para customer ataupun calon pembeli.

Mindset seorang penjual/pemilik bisnis bahwa  keberhasilan yang dicapai tidak semata-mata diukur dari berapa banyak produk yang berhasil dijual  namun seberapa mampu membangun suatu relationship yang kuat dengan customer. Bagaimana cara kita mendapatkan pelanggan yang loyal? Tentu saja kita harus memberi nilai tambah kepada pelanggan terlebih dahulu dan membantu pelanggan untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dari kita.

Setelah mereka dilayani dengan baik oleh cara kerja kita, maka secara otomatis mereka akan loyal kepada kita dan kita akan mendapatkan kesetiaan pelanggan tersebut. Penjual tidak hanya menjual produknya saja, tetapi juga menjadi advisor bagi pembeli. penjual akan menjadi sahabat dari customer, berarti penjual tidak memaksakan kehendak supaya terjadi ‘closing’ tanpa melihat lebih dahulu bahwa produk yang ditawarkan benar-benar sesuai kebutuhan dan menguntungkan bagi si calon pembeli.

Di sinilah keuntungan bagi kita sebagai pemilik bisnis/penjual, saat kita dapat menciptakan dan membangun hubungan baik dengan customer, hasilnya adalah kepercayaan yang berujung pada loyalitas pelanggan. Berikan solusi bermanfaat bagi customer maka mereka akan memberi lebih kepada anda.

Sumber: Buku Naskah Lengkap Womanpreneur Community.

Comments

comments

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *