Usaha ini didirikan bersama dengan suami karena kami berdua cinta laut Indonesia dan keindahan bawah lautnya. Tapi sayang, pelaku usaha wisata bahari di Indonesia kebanyakan justru didominasi WNA. Mungkin karena faktor usaha ini yang high risk dan padat modal. Apalagi orang Indonesia belum banyak yang sudah punya orientasi laut. Jadinya ya orang Indonesia lebih banyak jadi pekerja saja di industri wisata bahari yang lebih banyak pemodalnya asing.
Pemilik usaha ini bernama Ibu Rani Bustar, yang memiliki usaha “Kurabesi Explorer” berdiri sejak tahun 2014 dan Perusahaan mengoperasikan kapal pinisi untuk wisata sejak 2015, omzet dari usaha ini kurang lebih mencapai 8 miliar.
Untuk prospek kedepannya Kurabesi akan membangun unit land-based dengan konsep lab-stay (laboratory homestay) sebagai tempat belajar anak muda setempat di bidang hospitality, sekaligus fasilitas homestay yang dapat memberikan pengalaman otentik kepada tamu terhadap ragam budaya local.
Cara memasarkan produknya dengan Digital marketing melalui media sosial, email marketing dan mengikuti pameran-pameran di berbagai negara. Waaww keren banget kan? Menurut Ibu Rani juga kalau berbisnis itu harus agile dan resilient. Karena modal utama berusaha itu bukan semata-mata materi tetapi keberanian untuk menghadapi persoalan, bangkit dan menyelesaikan. Ibu Rani juga ingin menebarkan hal-hal baik yang mereka dapatkan dari pengalamanya berwisata dengan Kurabesi.
Kurabesi menawarkan paket wisata ke kawasan remote yang masih susah dijangkau dengan transportasi/akomodasi regular. Paket wisata lengkap dengan servis kelas butik yang mengutamakan penggunaan produk lokal indonesia (artisan). Nilai tambah lain berwisata dengan Kurabesi, tamu juga akan terlibat secara langsung untuk mendukung aktivitas konservasi alam dan menggerakkan ekonomi lokal. Standar pelayanan yang sudah ada dalam bentuk SOP harus sangat diterapkan dan diperhatikan.
Nah ini yang gak kalah keren prestasi dari Kurabesi, pada saat itu perusahaan berkomitmen menjadi social enterprise yang concern pada lingkungan dan ekonomi lokal. Tahun 2018 mendapat penghargaan Liveaboard of The Year 2018 The BlueGreen 360 dari Singapura. Tahun 2019 mendapat pengakuan atas usaha wisata yang berkelanjutan dan SKAL Foundation Italia. Ibu Rani mengenal WPC ketika mendapat kesempatan mengikuti acara di Liverpool.
Sumber: Rani Bustar