Memperkenalkan Seni Lukis & Budaya Bali terhadap Masyarakat melalui Fashion

Ida Ayu Harmaita Wijayanti yang mempunyai usaha dibidang fashion dengan brand ‘Anacaraka’.

Bermula dari keinginan Ibu Ida sejak duduk dibangku kuliah untuk mempunyai usaha sendiri. Dari situ beliau berusaha untuk membuat usaha kecil-kecilan tapi karena gak adanya modal akhirnya beliau mengikuti sebuah kompetisi. “Awal berdirinya usaha ini dari kompetisi ide usaha bisnis yang waktu itu saya punya ide kaos lukis di tahun 2011 bulan Agustus. Dari lomba itu akhirnya diberikan dana sebesar 5 juta rupiah dan dana itu wajib direalisasikan sesuai dengan ide proposal.” tutur Ibu Ida.

Lama berdiri usaha ini kurang lebih hampir 10 tahun. Terhitung dari penerimaan mendapat bantuan dari lomba ide usaha itu tersebut. Untuk saat ini omset rata-rata masih sekitar 25 jutaan dan sebelum pandemi masih di angka 50 jutaan. Terus saat pandemi karena adanya masker lukis itu dapat membantu omset sampai 75 juta. Namun karena masker medis sudah mulai banyak. Terjadilah penurunan permintaan masker lukis dan dengan adanya perbaikan ekonomi omset rata-rata bulan ini itu 25 juta.

Dalam memasarkan produknya cara yang Ibu Ida lakukan adalah selalu mengikuti update tentang promosi-promosi online (Media sosial Instagram, Facebook ads, Tiktok ) atau dengan mengembangkan digital marketing yang dibantu oleh suami karena kebetulan suami Ibu Ida adalah seorang Progammer.

Namanya usaha kadang kala menjumpai komplain dari customers dan apa yang akan Ibu Ida lakukan?

“Kalau untuk saya pribadi cara meminimalisir komplain dan ini sudah saya delegasikan kepada tim saya. Jadi dengan pengalaman juga waktu saat pandemi, ketika over stock/overload pengiriman dan terjadi beberapa komplain itu untuk di bagian produksi saya mempertimbangkan bagaimana kecepatan produksi dan perjanjian dengan customers untuk kita kirimkan.

Yang kedua sebelum pengiriman produk, kita benar-benar proses checking dari kontrol kualitas dan semuanya sebelum pengiriman dan kita konfirmasi sebelumnya pada customers. Biasanya kita lakukan untuk zero komplain.”

Untuk prospek kedepannya, kebetulan usaha ini di bidang fashion lukis dan juga ada workshop. Ibu Ida berencana untuk mengembangkan workshop dan galeri. Jadi ada tambahan jasa melukis untuk customer yang lagi berkunjung ke Bali atau customer yang pas ingin belanja tapi mau melihat langsung prosesnya dan pengen langsung mencoba. Wah seru banget ya.

Keunggulan dari Anacara adalah karena merupakan produk yang bergerak di bidang fashion, di mana produknya memiliki ciri khas dengan melukis di atas kain. Jadi ciri khas tersebut adalah, motifnya di lukis secara handmade. Untuk desainnya menceritakan tentang tradisi-tradisi Bali dan karakter-karakter Bali.

Tujuanya memang Ibu Ida ingin memperkenalkan dan ingin memberikan pengetahuan tentang seni lukis dan budaya Bali itu terhadap orang, terhadap konsumen atau masyarakat melalui fashion.

Motivasi dalam menjalankan bisnis ini, “Seperti orang Bali bilang, istilahnya saya itu bisa membantu banyak orang. Jadi selain itu saya juga bisa menghidupi kehidupan seniman Bali di sini. Jadi ketika saya down, saya cek lagi pada visi misi untuk pengembangan dan pemberdayaan seniman Bali itu yang biasanya menguatkan saya di bisnis ini.

Kalau kendala juga lumayan dari SDM karena SDM di sini juga berkaitan dengan skill dan profesionalisme. Jadi untuk mendapatkan SDM yang berkualitas ini diperlukan beberapa effort yang banyak.

Pengalaman yang paling berkesan menjalankan bisnis ini. Saya bisa banyak belajar bagaimana memperbaiki dan mengetahui karakter orang terutama dari customers. Saya bisa lebih banyak lagi mempelajari seni-seni Bali yang sebenarnya sudah lama orang tinggalkan atau orang tidak tahu. Di sini saya belajar juga, terutama seni lukisnya. Saya banyak belajar terus dan mengenal orang-orang yang kreatif itu saya suka banget.”

“Awal mengenal WPC itu dari Universitas Udayana. Kebetulan saya alumni Universitas Udayana di situ diberikan kesempatan oleh dosen saya, sehingga pada saat itu juga kebetulan sekali saya sedang down dalam usaha dan ketemu dengan WPC menguatkan dan memberikan saya pelajaran bagaimana caranya untuk memulai usaha ini dengan baik, dengan benar dan menguatkan saya dari sisi personality saya sendiri sebagai seorang Founder atau Owner.

Untuk saya pribadi manfaat mengikuti IWPC (Inkubator Womanpreneur Community Sekolah UMKM Perempuan) itu ada perubahan karakter dalam diri saya. Perubahan tingkah laku dalam mengelola bisnis, saya sudah mulai merubah sistem bisnis agar lebih tertata, lebih rapi.

Dan juga untuk pengembangan- pengembangan promosinya juga bagus melalui WPC. Saya juga bisa melihat insight teman-teman di luar Bali yang memang produknya benar-benar berkualitas dan bagus. Dan itu menjadi salah satu inspirasi saya juga.

Juga link WPC melalu SheTrade keluar Internasional dan semoga ini bisa menjadi jembatan saya ketika saya pengin cita-cita untuk go internasional nantinya. Untuk para mentor di WPC itu luar biasa banget, terutama ketika saya bergabung pertama kali menjadi WPC itu mereka semuanya baik-baik banget dan sangat support, komunikatif dan juga bisa sharing ilmu dari berbagai hal.

Jadi itu benar-benar mendukung banget. Karyaperempun www.karyaperempuan.id ini platform yang membantu banget UKM di Indonesia, terutama anggota WPC dalam memasarkan produknya dan karyaperempuan ini menurut saya salah satu platform yang keren dibandingkan platform-platform yang lainnya.

Karena memang produknya itu khusus benar benar UKM yang berkualitas, terutama produk-produk perempuan jadi benar-benar membantu perempuan banget.”

Sumber: Ida Ayu Harmaita Wijayanti

Comments

comments

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *