Tina Ristiana–perempuan asal Berau, Kalimantan Timur yang memiliki usaha dengan brand ‘TinaRistiana Modiste & Butik’. Ibu Tina juga salah satu alumni IWPC batch 1.
Bisnis ini berawal dari hobi, mulai mengikuti kursus menjahit dan design mode. Kemudian mulai membuat baju untuk diri sendiri (belum terima jahitan karena masih bekerja di perusahaan kontraktor). Tapi beberapa teman tertarik dan minta dibuatkan baju. Akhirnya Ibu Tina mulai membuka jasa pembuatan baju setelah pindah ke Kalimantan karena mengikuti suami yang pindah kerja.
Setelah mengikuti pelatihan dengan WPC yang di fasilitasi oleh BUMA, Ibu Tina mulai lebih fokus untuk mengembangkan bisnis di bidang Modiste. Selain jasa pembuatan baju, bisnisnya berkembang dengan membuat produk fashion lukis, seperti baju lukis, jaket lukis, tas lukis, topi lukis dan syall lukis.
Untuk Modiste sudah berjalan kurang lebih 9 tahun dan untuk Fashion Lukis 2 tahun. Dengan omzet 20-25 juta/bulan. Kenapa harus Modiste dan Fashion Lukis? Karena masing-masing punya kelebihan tersendiri.
Modiste-memberikan layanan terbaik dengan memperhatikan kebutuhan pelanggan mulai dari desain model, pemillihan bahan, proses fitting sampai baju diterima dengan baik oleh pelanggan. Melakukan pendekatan personal untuk mengetahui kebutuhan customer dalam hal fashion.
Sedangkan untuk Fashion Lukis-mengangkat budaya lokal Berau melalui lukisan-lukisan khas Berau pada baju dan produk fashion lainnya. Seperti : Penyu Hujau, Hiu tutul, Ubur-ubur, pemandangan tempat-tempat wisata di Kabupaten Berau. Pemasaran dari keduanya melalui sosial media, aktif mengikuti pameran, dan testimoni pelanggan.
Bagaimana dengan prospek kedepannya? Penambahan alat dan tenaga, belajar lagi fashion lukis, bekerjasama dengan komunitas wifepreneur Berau, membuka store di bandara, lebih lagi aktif di sosial media dan event-event lokal atau luar.
“Setiap perempuan membutuhkan penampilan terbaik dan senang jika ada yang memberikan perhatian untuk membuat penampilan mereka menjadi lebih baik. Itu adalah ladang bisnis yang menjanjikan dan dapat juga memberikan kebahagiaan bagi orang lain. Suami sudah mendekati masa pensiun, ini yang memotivasi saya untuk lebih memantapkan bisnis saya ini, sehingga perekonomian keluarga tidak sampai goyah.” tuturnya.
“Ada tiga hal yang perlu dibangun untuk meningkatkan kinerja UMKM. Tidak mudah menyerah, semangat untuk terus belajar dan konsisten.”
Komplain memang sudah tidak asing di telinga kita, tapi sebisa mungkin kita melakukan hal-hal untuk meminimalisir komplain tersebut. Maka dari itu, hal yang dilakukan oleh Ibu Tina untuk menghindari resiko komplain dari customer adalah:
- Mendiskusikan dahulu dengan detail sebelum proses pembuatan baju.
- Melakukan detail quality control sebelum baju/produk diserahkan ke customer.
- Menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.
- Menjaga komunikasi yang baik dengan customer, baik saat ada project atau tidak.
Walaupun tak bisa dipungkiri bahwa setiap bisnis itu ada kendalanya, dan kendala yang dihadapi oleh Ibu Tina adalah bahan baku yang sulit di dapat di lokal daerah, sehingga harus beli secara online, sehingga memerlukan waktu lebih lama. Sulitnya mencari tenaga kerja solid dan loyal.
Awal mengenal Womanpreneur Community melalui program pelatihan bisnis bagi istri karyawan yang diadakan oleh BUMA. “Bisnis yang saya jalankan tidak hanya sekedar hobi tapi berubah menjadi usaha yang berkembang dan lebih menghasilkan. Mendapatkan informasi dan peluang peluang untuk lebih mengembangkan bisnis.”
Programnya bagus dan selalu berkembang. Materinya sesuai yang dibutuhkan pelaku usaha. Mentornya berkualitas, meskipun kadang dalam pembimbingan ada kalanya bikin down tapi mungkin itu adalah salah satu cara agar member lebih kuat mental ketika sudah terjun langsung di masyarakat. Karyaperempuan.id sangat membantu untuk branding dan pemasaran produk. Tapi Ibu Tina belum bergabung di Karyaperempuan.
Pencapaian terbaik sampai saat ini:
- Lolos kurasi tingkat kabupaten untuk lomba kriya Dekranasda Award se-Kalimantan Timur (tapi belum berkesempatan menjadi juara).
- Mengikuti pameran-pameran : Inacraf di Jakarta, Indivec Expo Batam, Expo Lokal Berau.