Persaingan bisnis semakin ketat. Saat ini, monopoli bisnis sudah langka ditemukan di dunia, termasuk Indonesia. Semua orang mempunyai hak dan kesempatan sama untuk turut meramaikan pasar. Lalu, bagaimana cara melekatkan brand di hati konsumen?
Brand dan Branding adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan bagi sebuah perusahaan. Brand merupakan merek/nama sedangkan branding adalah upaya untuk membesarkan nama. Banyak hal yang harus dilakukan perusahaan dalam rangka membesarkan brand. Tentu tidak boleh sembarangan dalam menentukan strategi brandingnya. Analisis brand sangat diperlukan guna menentukan strategi branding yang tepat.
Branding adalah tentang menciptakan suatu hubungan antara perusahaan Anda dengan emosi dan kenangan konsumen.
Branding yang tertanam dalam benak customer adalah saat customer mengingat brand anda dalam benak mereka.
Setelah konsumen mendapatkan pengalaman dari brand tersebut, di situlah saatnya menghadapi kebenaran. Jika mereka suka, mereka akan loyal terhadap brand dan tak sungkan menyebarluaskan kepada orang lain.
Kalau pengalaman yang didapat tidak mengenakkan, entah karena pelayanan jelek atau cacat produk, mereka tidak mau mencoba lagi. Atau, malah mereka tidak mendapatkan pengalaman apa-apa.
Ketidak tepatan branding justru tidak efektif dan tidak efisien, tidak efektif dari waktu yang dikerahkan dan tidak efisien dari biaya yang dikeluarkan. Awal yang harus dilakukan adalah menganalisis di posisi mana brand anda saat ini, apakah brand baru yang masih dalam taraf pengenalan? Brand berkembang atau brand yang sudah dikenal baik oleh masyarakat.
Setelah sukses dengan tahap pengenalan, kembangkan brand anda menjadi brand dengan citra dan image tertentu. Pencitraan yang baik terhadap suatu produk akan sangat menguntungkan bagi perusahaan. Image brand yang baik disertai dengan realitas produk yang ditwarkan akan membentuk sebuah loyalitas.
Apabila brand telah dikenal masyarakat luas, maka tugas perusahaan untuk menjaga loyalitas konsumen serta membuat konsumen menikmati produk dan jasa kembali secara berulang-ulang dan terus menerus. Untuk lebih menguatkan posisi brand, maka buatlah agar konsumen anda tidak beralih ke produk lain, meyakinkan bahwa produk anda adalah yang terbaik untuknya.
Bagaimana meningkatkan efektivitas strategi branding Anda?
Pertama, lakukan brainstorming mengapa anda harus membeli sebuah produk yang ingin atau harus anda beli? Anda mungkin loyal terhadap beberapa merek, lalu mengapa? Apakah merek-merek tersebut lebih murah dibanding kompetitor? Apakah lebih terpercaya dari yang lain? Atau apakah iklan mereka membuat anda tertawa atau menangis?
Jika anda sudah tahu alasannya, coba pikirkan apa yang membuat bisnis anda berbeda dengan kompetitor, dan perasaan apa yang ingin anda ciptakan ketika konsumen berhadapan dengan merek anda?
Kedua, bangun Emotional Branding melalui story telling. Konsumen sudah bosan mendengar keunggulan keungulan-keunggulan produk yang berlebihan. Padahal ketika konsumen jatuh cinta pada ceritanya, mereka akan menyukai semua produk dari brand tersebut.
Bagaimana caranya? Semua dimulai dari penelitian produk, respon pasar, dan ekspektasi konsumen. Lalu, berdasarkan data ini, temukan ide besar atau cerita unik dari produk.
Cerita mencakup pengalaman yang akan didapatkan dan karakter brand atau istilahnya ‘memanusiakan’ brand, Ide besar itu kemudian diaplikasikan, mulai proses pembuatan hingga produk diterima di tangan konsumen.
“Semakin bagus cerita, semakin tinggi nilai brand-nya,”
Cerita itu kemudian harus dikemas semenarik mungkin. Selanjutnya, cerita disampaikan kepada konsumen pada waktu, tempat, dan dengan cara yang mereka inginkan. “Karena, pada dasarnya orang tidak suka dipaksa,”
Ketiga, Advokasi brand Anda kemanapun Anda pergi. Dalam sehari, anda pasti menemui selusin atau bahkan ratusan orang dalam perjalanan, Namun jika saat itu anda menggunakan tas kresek ataupun tas belanja bertuliskan nama brand lain, Anda justru merugikan diri sendiri. Anda bisa membawa tas berbahan blacu misalnya dengan logo dan nama brand anda.
Apakah anda memperlihatkan nama brand anda kepada mereka dalam perjalanan anda?
Sebagai pemilik bisnis anda harus menjadi ambassador nomor satu bagi brand anda.
Keempat, gunakan social media untuk meningkatkan performa. Tidak hanya lewat Facebook, Twitter, atau platform lain yang memungkinkan perusahaan untuk mengenal target audiens social media menyediakan peluang tidak terbatas untuk engage dengan konsumen dan mendapat feedback, termasuk tips dan perbaikan.
Kesimpulannya, membangun brand tidak selalu ‘menyakitkan’. Anda hanya perlu mengingat apa yang membuat anda memulai.
Sumber: Naskah Lengkap Jalan Jitu WPC