Harga jual suatu produk bisa menjadi salah satu kunci sukses anda dalam berbisnis. Secara tidak langsung, konsumen akan terpengaruh untuk membeli produk anda jika berhasil menentukan harga jual yang tepat. Pasalnya, harga jual yang tepat akan menentukan laku atau tidaknya suatu produk yang akan dijual. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi yang tepat dalam menentukan harga jual suatu produk.
Dalam menentukan suatu harga jual maka seorang produsen harus mengetahui harga pokok suatu produk yang akan dijualnya. Hal tersebut bisa diketahui berdasarkan beberapa hal seperti melihat harga pokok suatu produk ditambah dengan biaya-biaya lainnya. Kemudian, bisa menghitung keuntungan yang ingin diperoleh sehingga bisa ditentukan harga jual suatu produk. Namun, jika mengambil produk dari seorang pedagang maka sebaiknya bandingkan terlebih dahulu dengan yang lainnya. Jika memang harga pokok yang didapat dari agen sudah terlalu tinggi maka anda sebaiknya mengurangi jumlah laba yang diinginkan agar bisa mendapatkan harga jual yang tetap dapat bersaing dengan yang lainnya.
Pada saat kita menetapkan harga hal yang penting diperhatikan adalah biaya, keuntungan, dan nilai yang diterima konsumen.
Pantau harga pesaing.
Cara termudah untuk menentukan harga jual suatu produk yang tepat adalah dengan melihat harga jual yang sudah ditentukan oleh pesaing. Paling tidak, anda sudah memiliki patokan untuk menentukan harga jual dengan menyesuaikan harga jual milik pesaing. Namun, anda tetap bisa menentukan harga jual sendiri yang lebih kompetitif dengan melihat banyak faktor. Di antaranya adalah kualitas pelayanan, lokasi strategis, tempat yang lebih mewah ataupun karena sudah memiliki pelanggan tetap yang banyak.
Harga Eceran.
Harga ecer ini didapatkan dari Net Profit + biaya total. Besarnya Profit sangat variatif. Tergantung bidang bisnis masing-masing.
Biaya total didapat dari Harga Pokok Produksi + Biaya operasional + biaya Pemasaran + biaya distribusi.
Apa itu biaya marketing dan biaya distribusi? Biaya Marketing dan Distribusi merupakan alokasi dana untuk biaya promosi, event, mencetak bahan promosi termasuk jugakomisi penjualan. Komisi penjualan ini bisa sebagai bagian dari komisi reseller, Komisi untuk system titip jual tentunya besaran komisi harus menarik biasanya sekitar 25% dari harga retail.
Lalu apa itu HPP (Harga Pokok Produksi)? HPP adalah jumlah dari biaya yang timbul baik biaya langsung atau tidak langsung
Biaya langsung merupakan akumulasi dari Biaya Langsung/Pokok dengan Biaya Tidak Langsung. Contoh Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost) adalah biaya sewa, biaya perawatan mesin, biaya perawatan gedung, alat tulis kantor, dan lain-lain.
Biaya Pokok (Direct Cost) Yaitu akumulasi dari Biaya Tenaga kerja langsung dan biaya Bahan Baku.
Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja produksi. Nah untuk tenaga kerja non produksi bisa dimasukan dalam pos operasional. Biaya tenaga kerja, bahan baku merupakan bagian dari biaya pokok-produk.
Komponen harga.
Pengertian Fixed Cost adalah biaya yang selalu dikeluarkan, walaupun tidak ada penjualan. Jika kita memakai sistem karyawan tetap dengan gaji yang tetap, maka biaya ini termasuk Biaya Tetap (Fixed Cost). Sedangkan Variable Cost terjadi jika ada penjualan. Komisi Penjualan untuk reseller sifatnya adalah rutin, sehingga harus masuk post-post biaya yang rutin.
Lalu bagaimana untuk memberikan diskon, dihitung darimana?
Sebaiknya diskon dihitung dari budget biaya marketing selain itu juga bisa dalam bentuk memberikan barang promosi seperti hadiah atau gymick harga diskon juga bisa diterapkan untuk menghabiskan stok lama bisa juga memberikan voucher dalam pembelian berikutnya.
Jika semua sudah kita hitung dengan benar, tentunya tidak mengurangi profit, justru malahan memberikan surprise kepada customer.
Sumber: Naskah Lengkap Jalan Jitu WPC