Nesia, perempuan asal Depok yang mendirikan usaha di bidang Fashion ready to wear dan seni olah kain Shibori dengan brand bernama IKATI. Bu Nesia mendirikan bisnis ini sejak menutuskan berhenti bekerja sebagai Arsitek pada bidang konstruksi jalan dan bangunan . Kemudian ia membangun second line bisnis yang bernama IKATI dengan mengangkat tekstil shibori warna alam yang memiliki ciri khas motif Wayang Indonesia.
IKATI sudah berdiri selama 11 tahun. Dimulai dengan produk fashion tekstil sederhana ready to ware dan kemudian berkembang menjadi produk yang lebih kompleks dan juga bernilai budaya. Ia termotivasi untuk menciptakan sesuatu yang bernilai budaya kuat dan mempromosikan keindahan Indonesia, khususnya wayang kepada generasi muda serta luar Indonesia.
Selama berdirinya, IKATI mendapatkan beberapa pencapaian terbaik yaitu :
– Memenangkan “Best Textile Design” di Kyoto Jepang pada tahun 2018.
– IKM terbaik 2023 mewakili kota Depok dalam ajang Dekranas Jawa Barat
– Mendapatkan kesempatan pameran mandiri ke Jepang pada tahun 2024.
– Menjadi mentor pembimbing fashion design shibori pada salah satu Universitas.
Memiliki kualitas bahan tinggi, menggunakan warna alam, desain yang unik, dan nilai budaya Wayang Indonesia menjadi keunggulan dari produk IKATI. Bu Nesia merasa mendapatkan pengalaman yang sangat berkesan ketika ia bisa menciptakan produk yang bernilai budaya kuat dan bisa mempromosikan keindahan Indonesia melalui IKATI.
Namun, bisnis tetaplah bisnis. Didalam berbisnis tentunya akan bertemu dengan pesaing. Ditengah banyaknya pesaing bu Nesia dan tim memasarkan produknya melalui media sosial, menitipkan produknya untuk dijual dan mengikuti pameran tekstil. Ia juga berkolaborasi dengan desainer dan beberapa brand lainnya. Ia memiliki sistem pengelolaan kualitas ketat dan komunikasi terbuka dan menerima kritikan atas kurang dan lebihnya produk IKATI untuk meminimalisir resiko komplain negatif dari customer.
Bu Nesia juga mengalami kesulitan dalam mencari bahan baku berkualitas tinggi dan menemukan SDM yang sesuai dengan kriterianya. Dengan menerapkan Konsistensi, menjalankan produksi dengan proses yang baik dan benar, serta kemampuan berinovasi pada design tekstil, mampu beradaptasi dan berkomunikasi dengan baik merupakan karakteristik yang harus dibangun guna meningkatkan kinerja bisnisnya. Ia berencana memperluas jaringan distribusi dan meningkatkan kapasitas produksi.
Awal mengenal WPC melalui media sosial. Saat mencari informasi tentang WPC, ia kemudian tertarik dengan misinya dan mulai mengikuti program yang bernama IWPC. Manfaat yang ia dapatkan selama mengikuti program IWPC adalah dapat memperluas jaringan bisnis, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, dan memiliki akses ke sumber daya serta dukungan yang lebih luas. Menurutnya, mentor-mentor dalam program IWPC sangat profesional, berpengalaman, dan memiliki komitmen kuat untuk mendukung perempuan dalam membangun bisnis.