Berawal dari keinginan untuk mandiri secara finansial, memutuskan untuk bergabung menjadi reseller berbagai produk, salah satunya aksesoris mutiara air tawar. Kemudian berkembang dan sekaligus ingin menyalurkan hobi di bidang aksesoris, mulai fokus serta memberanikan diri produksi sendiri dan menjual berbagai macam aksesoris mutiara air tawar.
Usaha ini sudah berjalan sekitar 10 tahun walaupun sempat vacum selama dua tahun, untuk omzet dari usaha ini kurang lebih 7 juta/bulan. Beliau adalah Ibu Ani Azizah alumni IWPC Batch 1 yang mempunyai usaha dengan brand ‘Zea Mutiara’.
Zea Mutiara merupakan aksesoris unik, bisa custom design. Menggunakan/kombinasi mutiara asli terutama mutiara air tawar sehingga jauh lebih awet dibanding mutiara sintetis. Harga bersaing, jauh lebih hemat dibanding aksesoris mutiara laut.
Cara pemasaran untuk produk ini yaitu dengan ‘mengikuti’ di mana target market sedang berkumpul, terutama di media sosial yang sedang digemari. Iku aktif di media sosial tersebut. Harapannya akan ‘terjaring’ customer baru di situ, sambil ‘merawat’ customer lama yang juga aktif di media sosial tersebut.
Zea Mutiara ini bisa custom design & mengikuti trend lho. Jadi, kemungkinan desain aksesoris akan cocok dengan customer sangat besar, dan otomatis mereka akan puas dengan hasilnya. Nah untuk meminimalisir resiko komplain yang dilakukan Ibu Ani Azizah adalah berusaha memenuhi/mengerjakan & mengirimkan pesanan sesuai request customer.
Sebelum produk dikirim, terlebih dahulu kami kirimkan foto/video produk yang sudah siap kirim kepada customer, agar customer benar-benar tahu kondisi & detail produknya seperti apa sebelum dikirim. Jika terjadi ‘kecelakaan’ produk, hal tersebut sangat membantu penyelesaian komplain karena customer sudah paham itu bukan murni kesalahan penjual.
Ibu Ani Azizah Mempunyai beberapa mitra yang belum pernah bertatap muka tapi sudah seperti saudara. Membantu mitra bisa melunasi hutang-hutangnya lewat orderan produk ZEA Mutiara. Membantu mitra tetap produktif di masa pandemi dan menghasilkan rupiah saat penghasilan di bidang lain nyaris tidak ada. Itu salah satu pengalaman berkesan sekali untuk Ibu Ani Azizah.
Motivasi Ibu Ani Azizah dalam menjalankan bisnis tersebut yaitu, “Bahagia ketika lebih produktif dan orang lain menyukai karya kami. Terlebih dorongan untuk mandiri secara finansial sangat berpengaruh. Lebih luas lagi, bisa membantu keluarga, saudara & orang sekitar dari hasil bisnis sendiri itu sangat membahagiakan.”
Selain itu Ibu Ani Azizah yakin dengan prospek kedepannya. “Meskipun tren sedang & sudah menurun, kami yakin akan tetap ada pecinta aksesoris mutiara asli. Sementara ini customer ZEA Mutiara lebih menyukai bentuk gelang & bros. Ke depan ada harapan meluaskan pasar kepada peminat aksesoris kalung mutiara, mengingat pasarnya lebih luas dan dari beragam kalangan mengenakannya.” ucap Ibu Ani Azizah.
Dalam bisnis yang dijalankan, kendala yang dihadapi oleh Ibu Ani Azizah berkaitan dengan manajemen waktu belum optimal, kadang fokus terpecah dengan aktivitas lain sehingga mengurangi produktivitas bisnis.
Tapi, Ibu Ani Azizah menanamkan tekad pantang menyerah, suka belajar dan aktif bergerak. Apapun tantangan & rintangan bisnis, jika punya dasar 3 itu, akan mudah melewatinya.
Kemungkinan bisnis terus berjalan dan bertumbuh juga besar jika menerapkan 3 hal tersebut, karena kunci keberlangsungan bisnis adalah “pergerakan” produk (aktif). Untuk mewujudkannya tentu perlu ilmu yang didapat dari proses belajar, ditambah ilmu marketing yang kian dinamis saat ini, tentu sulit mengikuti perkembangannya jika tidak suka belajar.
Awal mula mengenal Womanpreneur Community yaitu diajak teman, alumni WPC, untuk ikut program inkubasi WPC akhir tahun 2019, tapi urung karena masih punya bayi. Akhirnya 2020 ikut IWPC yang virtual dengan alasan tetap bisa belajar meski di rumah saja. Hikmah pandemi. IWPC itu, sangat bagus. Materi-materinya sangat relevan dan bermanfaat bagi kemajuan bisnis. Membuat peserta makin paham bagaimana menjalankan bisnis yang sesungguhnya.
Bukan asal jalan saja, tapi perlu ilmu untuk terus bertahan & berkembang. Mentor-mentornya sangat qualified. Para praktisi bisnis yang berpengalaman sehingga sangat paham ilmu apa yang dibutuhkan pebisnis. Sangat membantu peserta dalam membimbing dan menemukan solusi masalah dalam bisnis.
Manfaat dari mengikuti IWPC untuk Ibu Ani Azizah sendiri, lebih ‘kenal’ dengan bisnis sendiri.
Bisnis yang dijalani makin terarah.
Banyak kemajuan dari segi ‘mindset’ dan pemetaan bisnis. Meski tetap naik turun, pasang surut, tapi bisnis tetap jalan. Komunitas WPC sangat bagus & solid. Programnya keren-keren, sangat membantu pengembangan UMKM Indonesia khususnya yang dijalankan oleh perempuan.
Selain itu ada Karyaperempuan www.karyaperempuan.id yang sangat membantu member menjual & mencari produk UMKM lokal berkualitas. Perlu ditingkatkan untuk pengembangan aplikasi agar lebih mudah diakses.
Bertahan hingga sekarang itu merupakan suatu anugerah & pencapaian terbaik bagi ZEA Mutiara. Yang paling berkesan saat lolos mentoring Cherie Blair Foundation (CBF) dijembatani oleh WPC (Womanpreuner Community).
Selama setahun didampingi praktisi bisnis dari India Mrs. Sumita Umat, yang sempat mengantarkan ZEA Mutiara mencapai omset 3x lipat dari biasanya di masa pandemi yang rata-rata penjualan nasional sedang menurun drastis. Pengalaman yang sangat berkesan & bermanfaat. Terima kasih, WPC!