Eni Sri Rahayu, perempuan asal Ponorogo yang mendirikan usaha dibidang Kuliner. “Awalnya saya bekerja diperusahaan dengan jabatan yang mapan, hingga mengambil keputusan untuk resign dan menjalankan usaha cempluqfood pada tahun 2016 dengan produk risol aneka rasa.Selain itu ada produk lain yaitu sambal pecel khas Ponorogo dan getuk crispy yang berbahan singkong yang dikemas modern” tuturnya. Berawal dari jualan digrobak dengan siap saji, hingga pada saat Covid melanda Indonesia, bu Eni beralih ke Frozen Food karena pembatasan penjualan. Sehingga, sampai saat ini ia menjalankan konsep 2 versi, yaitu matang dan frozen food.
Bisnis Cempluq Food hingga saat ini sudah berjalan selama 8 tahun. Peluang pasar yang menjanjikan menjadi motivasi bu Eni dalam menjalankan bisnisnya. Menurutnya, risoles adalah makanan yang digemari dari berbagai kalangan, dan bisa dijual ke berbagai sektor segmen pasar dengan modal yang relatif kecil dan mudah.
Keunggulan dari produk Cempluq Food ini adalah memiliki kulit crunchy dengan isian yang lumer, packaging menarik, bisa diorder kapanpun untuk acara, dan bisa dijadikan oleh-oleh khas Ponorogo. Produk ini juga sudah mempunyai legalitas PIRT, Halal, BPOM dan tidak mengandung bahan pengawet sehingga sangat aman untuk dikonsumsi.
Selama menjalankan bisnis Cempluq Food, bu Eni mendapatkan pengalaman yang paling berkesan yaitu, pertama kali menjual di klub tenis yang ternyata anggotanya dari berbagai kalangan dan dari situlah awal marketing risol mulai dikenal dan meluas kemana-mana. Ia juga mendapatkan reseller di angkot (acara IWPC Surabaya) karena membawa produk di sterofoam dengan full stiker, yang memberikan pengalaman ilmu branding.
Namun, ada juga kendala yang dihadapi bu Eni. Daya tahan produk yang terbatas menjadikan ia harus menggiatkan pemasaran agar bisa cepat terjual, pesaing yang ketat dan promosi online yang kurang maksimal. Dengan begitu, ia tetap menjaga kualitas produk, menggencarkan promosi penjualan, membuat packaging semenarik mungkin dan bekerjasama dengan sektor resto, cafe dan reseller.
Jika ada komplain dari customer, ia mendengarkan dan menerima dengan baik dan tetap melakukan pengecekan kebenaran masalah tersebut. Dengan melakukan kerja cerdas, inovasi untuk lebihkreatif dan pantang menyerah dalam badai apapun adalah pengembangan karakter yang dibangun oleh bu Eni dan tim. Berharap untuk trend siap saji dan frozen food meningkat, dengan menambah varian agar tidak bosan, menjadikan prospek yang menjanjikan.
Awal mengenal WPC mendapatkan informasi dari Facebook. Bu Eni mulai mengikuti group Facebook WPC dan dari situlah ia mendapatkan informasi materi tentang menjadi pengusaha wanita tangguh dan perbaikan set up usaha menjadi lebih baik, kemudian ia mengikuti program IWPC di Surabaya. Selama mengikuti program dari WPC, ia mendapatkan mentoring bisnis, meningkatkan skill, memperlebar jaringan dan networking sehingga akses kepasar bisa semakin luas dan kepercayaan diri meningkat.
Menurutnya program IWP adalah program yang sangat keren dan bermanfaat bagi perempuan pengusaha, ia juga memuji para mentor yang kompeten, berpengalaman menginspirasi dan memotivasi peserta. Karyaperempuan adalah platform e-commers yang dibuat oleh WPC satu-satunya dengan 100% produk wanita dari seluruh Nusantara sangat memudahkan branding dan pemasaran untuk para anggotanya.