Cetak Womanpreneur Dalam Empat Bulan

woman-business-seminar_20160602_161302TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA – Founder Woman Preneur Community, Irma Sustika, mengatakan perempuan harus menjadi inspirasi bagi perempuan lain dalam berbisnis.

”Bisnis tanpa networking itu bohong. Di sini kami ingin menjadikan perempuan menjadi inspirasi bagi perempuan lain. Bukan hanya menjadi succes woman, saat kita menjadi inspirasi itu yang baru bermanfaat,” ujar Irma dalam acara “Woman Empowerment Talkshow and Seminar,” di Gedung Kompas Gramedia Surabaya, Senin (31/5/2016).

Bagi Devi (43), Irma bukan orang asing. Ia adalah salah satu orang yang membuat usahanya mampu memproduksi tas fashion sebanyak 3000 buah per bulan.

Devi merupakan wanita pengusaha yang dulu mengikuti ‘Inkubator Bisnis’ salah satu progran intensif selama empat bulan yang digagas Woman Preneur Community.

Sebelum mengikuti program ini Devi hanya memproduksi enam tas dalam sebulan, tapi kini ia mampu memberdayakan masyarakat Ketegan, Sidoarjo, para korban lumpur Lapindo. Sehingga produksi tas fashionnya bertambah setiap bulannya.

“Kita harus melangkah menjadi wirausaha perempuan yang tangguh dan mempunyai karakter kreatif dan inovatif,” kata Devi, angakatan ke 3 WPC di Surabaya yang membagikan pengalamannya.

Organisasi yang mempunyai misi melahirkan satu juta woman preneur baru di tahun 2020, menggunakan konsep woman powering, sharing, learning dan networking.

“Kita bukan sembarang seminar, tapi konsep kita berbeda dengan program lain, Anda datang, Anda duduk, Anda lakukan,” papar Irma.

Inkubator Bisnis yang berdiri pada 2010 adalah program ‘penggodokan’ perempuan yang serius ingin menjadi seorang enterpreneur.

Program ini setiap sesinya berjalan selama empat bulan, mulai dari penentuan ide apa yang akan dipasarkan hingga teknik packaging berkarakter.

“Barusan kemarin kami lakukan di Tarakan, dan lahirlah Lapis Borneo, dan yang kemarin baru selesai di Cirebon,” ujar Irma sambil tersenyum.

Turut hadir Rahma Setyawati, angkatan ke 3 WPC Surabaya. Awalnya ia ibu rumah tangga, namun saat ini membuka bisnis klapertart durian dan sudah menjadi buah bibir masyarakat Surabaya.

“Alhamdulillah tanpa harus menyita waktu bersama keluarga, saat ini bisnis klappertart saya maju pesat, jauh yang dari saya bayangkan. Saya membuktikan apa yang kita lakukan dengan fokus dan serius, akan mendatangkan pendapatan yang banyak,” jelas Rahma.

Selain talkshow, kegiatan juga dimeriahkan Deteksi Dini Kangker Payudara oleh Ina Sumantri, Survivor Kangker Payudara, dan Talkshow Gerakan Hidup Sehat bersama Jukiana Patch Founder Nefertiti.

Terdapat pula mini bazar, serta workshop foto produk dengan menggunakan smartphone. Kegiatan juga diramaikan oleh pelatihan keterampilan wirausaha membuat kalung dari kain perca dan botol.

Rangkaian Roadshow Women Empowerment ini di selenggarakan bekerjasama dengan Muara Prima Production

 

Sumber berita  Tribun

Comments

comments

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *