Minuman Tradisional Khas Makassar ‘Sukmajahe Sarabba’

Rita Suryaningsih —yang mempunyai usaha dengan brand Sukmajahe Sarabba Makassar.

Berawal dari kesukaan kami mengkonsumsi Sarabba. Tetapi untuk bisa menikmati Sarabba yang enak harus mendatangi warung-warung Sarabba tertentu yang lokasinya cukup jauh dari tempat tinggal dan itupun hanya buka pada malam hari, jika ingin dibawa pulang hanya dikemas dalam kantong plastik dan harus dikonsumsi segera karena produk tidak bisa bertahan lama, sedangkan untuk membuatnya sendiri tentu saja cukup merepotkan.

Dari hal tersebut tercetus ide untuk membuat produk Sarabba dalam bentuk instan yang bisa dinikmati kapan saja dan dimana saja. Ditambah lagi saat itu ada sebuah liputan di salah satu tabloid yang membahas tentang keberhasilan seorang ibu yang memproduksi minuman tradisional berbahan dasar jahe di Jawa Barat.  

https://karyaperempuan.id/product/sarabba-makassar-original-scl4u

Berbekal pengetahuan pengolahan produk industri dari suami yang lulusan S1 teknologi pertanian (sewaktu mahasiswa beliau sering memberikan pelatihan pembuatan Sarabba instan).

Kemudian kami mencoba berbagai formula untuk membuat produk sarabba instan yang layak jual. Keinginan membuat produk Sarabba yang diminati konsumen selain rasa yang enak juga harus didukung dengan kemasan yang menarik.

Namun untuk mendapatkan kemasan yang diinginkan belum ada di Makassar dan harus memesan dari pulau jawa dimana akses kemasan di kota Makassar sangatlah terbatas dan harganya pun cukup mahal sehingga sangat mempengaruhi harga jual produk pada saat itu.

Hal tersebut menjadi salah satu alasan mengapa kami memulai usaha ini di kota Bekasi pada tahun 2008 tepatnya 1 Juli 2008 dengan nama usaha Monity Jaya Bersama, sebelum akhirnya kembali ke Makassar tahun 2012 agar bisa fokus merawat orang tua yang sakit.

Omzet dari usaha ini kisaran 40-50 juta/bulan. Angka yang sangat fantastis bukan? Usaha dibidang kuliner juga tidak akan ada habisnya selama manusia masih memerlukannya. Untuk produk Sukmajahe Sarabba masih memiliki peluang besar karena area target garapan wilayah Makassar khususnya maupun se Indonesia secara umum belum dicaup maksimal.

Saat memulai usaha, kendala yang kami hadapi cukup banyak, dikarenakan kami tidak memiliki latar belakang pengetahuan bisnis. Pada saat itu kami berpikir ada peluang dan ada potensi sehingga kami nekad membuka usaha pengolahan ini. Learn by doing dan dengan mencari jejaring yang bisa bersinergi sehingga banyak informasi bisa kami peroleh secara step by step.

Namun saat itu kendala utama yang sering kami temui adalah ketersediaan tenaga kerja (SDM) yang pada akhirnya kami mendapatkan jalan dengan memberdayakan para ibu yang tinggal disekitar tempat produksi.

Memberdayakan para ibu dengan jam kerja yang tidak menyita waktu dan tugas utama para ibu RT sehingga mereka bisa berdaya tanpa melalaikan tugas utama sebagai IRT. “Mindset pantang menyerah, inovasi serta kolaborasi.” tutur Ibu Rita.

Produk Sukmajahe dapat diperoleh di toko retail modern, toko retail lokal serta toko oleh-oleh di kota Makassar. Juga melalui beberapa reseller dan agen yang tersebar dibeberapa wilayah di Indonesia.

Adapun untuk penjualan secara online  terdapat di beberapa e-commers antara lain tokopedia, shopee, buka lapak, blibli.com, tokko, serta wpcmart karyaperempuan.id.

https://karyaperempuan.id/product/sarabba-makassar-mocca-fqach

Sebagai produk khas dari Makassar, produk Sukmajahe juga menggunakan bahan-bahan pilihan dalam komposisinya. Dalam kegiatan produksi pun kami tidak menambahan bahan tambahan atau bahan kimia, jadi produk kami semua menggunakan bahan asli dengan kualitas terbaik.

Merupakan satu-satunya sarabba yang tidak menggunakan bahan santan namun tetap unggul dari segi rasa maupun kualitas.

Sukmajahe Sarabba Makassar adalah salah satu destinasi pilihan unggulan yang mengangkat semangat inovasi pangan lokal minuman non berkafein yang memberikan kontribusi bagi kebutuhan masyarakat dan tentu saja sebagai media keakraban berbagai pihak khususnya keluarga.

Bagaimana cara meminimalisir resiko komplain dari customer? Dengan berpatokan bahwa konsumen adalah sebagai teman, sehingga baik saran maupun complain dari konsumen kami anggap sebagai bentuk kepedulian mereka terhadap produk kami. Kepada konsumen, kami berusaha memberikan solusi yang adil tanpa harus menyalahkan pihak manapun.

Malahan terkadang dalam suatu kasus kami memberikan reward kepada konsumen yang mengajukan complain seperti mengganti semua produk yang dikomplain tanpa biaya sepeserpun, karena suatu kesalahan yang terjadi pastinya keduanya sama-sama tidak menginginkannya.

Dalam perjalannya, banyak kejutan manis yang kami dapatkan selama menjalankan usaha. Selain bisa ikut berpameran/expo keluar Makassar, kami juga berkesempatan mendapatkan pengalaman mengikuti Short Course ke Australia selama 2 (dua) pekan yang diselenggarakan oleh Pemerintahan Australia.

Di tahun 2016, melalui produk Sukmajahe, kami mendapatkan kesempatan menjadi awardee salah satu dari 25 perempuan Indonesia pada Women in Global Business, untuk mengikuti kursus singkat di kota Brisbane Australia yang diadakan oleh Australian Awards.

Ditahun 2018, kami juga mendapatkan Penghargaan dari WPC untuk kategori Empowerment saat IWPC batch 16. Serta ditahun 2020 menjadi salah satu penerima penghargaan Sidhakarya 2020 Propinsi Sulawesi Selatan.

Awal mengenal WPC dari status teman di FB yang terlebih dahulu bergabung di WPC Jakarta. Selanjutnya karena penasaran, kemudian Ibu Rita mencari tahu tentang WPC di FB. Memantau aktif kegiatan WPC di FB, memberikan beberapa komentar disetiap status di FB sehingga tiba akhirnya IWPC diselenggarakan di Makassar dan Ibu Rita pun mengikuti kegiatan tersebut dan menjadi member hingga saat ini.

Mengikuti IWPC di tahun 2018 berdampak signifikan, terbukanya pola pikir, jejaring serta bisa mengikuti kurasi produk untuk pemasaran yang lebih luas (dalam dan luar negeri) sehingga berdampak pada brand serta pemasaran dari produk kami.

Selain itu WPC banyak sekali memfasilitasi para anggotanya dalam hal produk, legalitas, sertifikasi selain akses pasar. Seperti design kemasan, halal dan HAKI. Selain itu pula akses bantuan berupa dana hibah pun kami dapatkan sebagai benefit menjadi anggota dari WPC. Para mentor IWPC sangat kredible dibidangnya, professional dan menginspirasi.

Sumber: Rita Suryaningsih

Comments

comments

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *