Tingkat inklusi keuangan masyarakat Indonesia yang masih kurang
Penyebab sulitnya UMKM mendapat akses pembiayaan formal selama ini yaitu; adanya information opacity(kekurangan informasi), minim menggunakan teknlogi, aset tidak dijamin, serta UMKM yang tidak masuk audit lembaga perbankan.
Adanya information asymmetry
Informasi ini berujung pada terjadinya credit rationing dari bank. Rasionalisasi ini menyebabkan pelaku UMKM yang dibebankan biaya pembiayaan tinggi oleh bank untuk mengantisipasi potensi default dari debitur.

Keberadaan akses permodalan membuka kesempatan untuk tingkatkan skala usaha
Peningkatan skala usaha UMKM akan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional dan kesejahteraan masyarakat. Kolaborasi dengan lembaga keuangan saat ini menjadi penting untuk menciptakan semangat sharing ekonomi, kerja sama pun akan berdampak besar pada peningkatan inklusivitas dan produktivitas. Skala bisnis UMKM yang tumbuh akan semakin membuat pendanaan bisa diraih lembaga keuangan, dan banyak pelaku UMKM yang bertransaksi melalui perbankan sehingga dapat meningkatkan traffic aktivitas lembaga keuangan, yang terpenting adalah bank juga bisa meraih keuntungan dengan penyaluran pembiayaan yang meningkat kepada UMKM.

Sumber:www.idntimes.com