Berawal dari hobi menjahit yang sudah belasan tahun tidak pernah dilakukan tapi mulai kembali disentuh saat sedang tidak bekerja karena mengambil pensiun dini dari perusahaan pada tahun 2009, pada saat itu sempat menawarkan baju-baju anak hasil karya sendiri di Multiply.
Tapi karena dipanggil kerja di sebuah perusahaan maka hobbi itupun kembali dilupakan. Sampai akhirnya kejenuhan kerja di bidang IT, sesuai dengan latar belakang pendidikan beliau kembali membuat membuka mesin jahit lagi pada tahun 2013.
Beliau adalah Ibu Arifiana Wulandari, perempuan asal Bojongnangka Tangerang yang menekuni bisnisnya kembali, bisnis tersebut kerap disebut dengan Jahitan Bunda.
Setiap akhir pekan beliau juga menjahit, dan ternyata beliau menikmatinya apalagi setelah tetangga, kenalan dan saudara menyukai jahitannya. Semakin hari, semakin banyak orderan yang tidak bisa beliau kerjakan sendiri apalagi hanya di akhir pekan, hal itu membuat beliau berkeinginan untuk.mencari penjahit yang bisa membantu pekerjaannya.
Akhir 2014 “Jahitan Bunda” mulai berdiri dengan 1 orang penjahit, dalam waktu 4 bulan karyawan sudah bertambah menjadi 6 orang. Namun di bulan ke 6, Ibu Arifiana resign dari perusahaan padahal saat itu bisnis beliau sedang tidak baik-baik saja, atau bisa dibilang masih merugi.
Namun dengan tekad dan keyakinan yang kuat, beliau tetap focus pada bisnis yang beliau jalankan sehingga akan menghasilkan hasil yang maksimal karena prinsip yang beliau tanamkan pada diri sendiri adalah tidak mudah menyerah. Dan tak terasa bisnisnya sudah berjalan sekitar 6 tahun.
Ibu Arifiana juga salah satu peserta IWPC Batch 15 Semarang yang bergabung pada tahun 2015 sekaligus pelaku UMKM dan Member binaan Womanpreneur Community. Womanpreneur Community adalah sebuah organisasi yang membina para perempuan agar mampu berdaya saing secara ekonomi. Awal mula mengenal Womanpreneur Community yaitu melalui postingan Ibu Irma Sustika selaku Founder Womanpreneur Community di Facebook.
“Walaupun sedang kesulitan keuangan tapi saya nekad bolak balik ke Semarang setiap bulannya. Dan perjuangan saya tidak sia-sia, setiap bulan mendapatkan ilmu baru saya langsung praktekkan dan hasilnya langsung terlihat, bisnis saya tidak lagi merugi, omset meningkat berkali-kali lipat dan saya juga mendapatkan juara ke 3 IWPC Batch 15. Semangat saya terpicu untuk meraih target-target yang ditantang oleh Ibu Irma dan Alhamdulillah saya selalu melampaui target tersebut.” tuturnya.
Manfaat untuk Ibu Arifiana sendiri adalah, “Setelah mengikuti inkubator saya jadi tahu bagaimana menjalankan dan mengembangkan bisnis, sebelum ikut, bisnis saya merugi. Tetapi setelah saya menjalankan/mempraktekan ilmu yang saya dapat Alhamdulillah bisnis saya berkembang cukup pesat. Selama menjadi member banyak fasilitas dan kesempatan untuk pengembangan diri/bisnis dan memperluas networking.”
“Project-project yang saya dapatkan banyak dari jaringan pertemanan di WPC. Kesempatan-kesempatan yang saya peroleh antara lain; saya terpilih untuk menghadiri event tingkat dunia She Trade di Liverpool yang diselenggarakan oleh UN pada tahun 2018. Lalu sayalolos seleksi dan mendapatkan beasiswa mentoring one on one dari Cherie Blaire Foundation, mendapat mentor dari Canada selama 2 tahun dan masih tetap berhubungan baik dengan mentor sampai sekarang. Dan sejak 2016 sampai dengan sekarang saya menjadi LO IWPC yang mendampingi adik-adik angkatan.”
Benar saja, omzet dari usaha Ibu Arifiana pun semakin hari semakin berkembang dengan pencapaian 1,6M/tahun. Dan untuk prospek kedepannya yaitu selama bisnis retail fashion masih ada maka jasa makloon tetap diperlukan. Keunggulan dari “Jahitan Bunda” yaitu service excelent, kualitas, ketepatan waktu, dan ketepatan hasil jadi/hasil sesuai yang diinginkan.
Selain itu juga bisa berdiskusi dan mendapatkan saran mengenai bisnis fashion, fast reponse, kepercayaan,workshop jelas dan bisa disurvey, hal tersebut yang membuat customer menggunakan produk Jahitan Bunda.
Jika sudah mendapat kepercayaan dari customer, maka Ibu Arifiana pun akan memberikan pelayanan yang terbaik dengan cara memastikan proses produksi sesuai SOP, memperketat proses QC dan memberikan biaya jasa bisa lebih ekonomis.
Cara memasarkan produknya yaitu melalui website dengan tampilan profesional dan tombol-tombol call to action untuk memudahkan calon customer menghubungi, juga dengan SEO yang baik sehingga ketika calon customer googling jasa jahit maka akan menemukan website tersebut.
Motivasi dari Ibu Arifiana menjalankan bisnis “Jahitan Bunda” karena sesuai dengan passion dan bisa menjadi jalan rizki bagi para karyawan, juga bisa menjadi solusi bagi para pemula di bisnis fashion retail. Kendala yang beliau hadapi terletak pada SDM, dan tidak mudah mendapatkan penjahit dengan attitude dan skill yang baik.
Pengalaman dan Pencapaian yang beliau hasilkan dari bisnis “Jahitan Bunda” ketika bisnis tersebut bisa mengantarkan beliau sampai ke UK, menghadiri event She Trade di Liverpool, sekaligus jalan-jalan keliling Scotland dan London, menjadi jalan rizki bagi 25 orang karyawan Jahitan Bunda, menempati 2 ruko 2 lantai untuk workshop itulah hal yang tidak bisa beliau dapatkan selama 20 tahunan bekerja di perusahaan lain.
Instagram: JahitanBunda
Facebook: jahitan bunda
Website : www.jahitanbunda.com
SALAM SUKSES SELALU
Sumber: Arifiana Wulandari