Seringkali kurang berhasilnya bisnis online bukan karena produk tidak bagus, namun photo produk yang tidak menarik, asal jepret, sesuai selera diri sendiri hahhaa..bahkan seringkali latar belakang tampil semeriah nya sang owner … hehhee
Alih alih pengen fotonya menarik yang terjadi malah bikin pusing yang melihat. lalu bagaimana menyikapi hal ini? bagaimana agar photo produk memiliki nilai jual ?
Dalam penjualan online customer tidak bisa memegang langsung produk yang ditawarkan , maka keberadaan foto produk menjadi hal yang paling penting untuk memastikan kualitas produk yang diperjual-belikan dalam penjualan online . Sebagai salah satu tolak ukur bagi calon konsumen sebelum akhirnya mereka mengambil keputusan, Sangatlah penting dan wajib dilakukan bagi setiap pemilik toko online mengupayakan foto produk yang berkualitas untuk menarik minat calon pelanggan.
Beberapa kali Womanpreneur Community mengadakan workshop Photo Produk dan Visual thinking bersama team photographer majalah Success Di artikel ini kita akan fokus tentang bagaimana membuat foto produk yang menarik dan ringan untuk load website.
Kamera
Kamera yang dipakai untuk memotret usahakan sebaik mungkin, paling bagus pakai kamera dslr. Namun apabila budget anda minim, pakai kamera hp 2 MP juga masih ok. Asalkan ga ngeblur aja dan detail pada produk masih jelas terlihat.
Background
Pakailah background foto yang 1 warna, lebih bagus warna putih. Kalian bisa lihat toko-toko online besar selalu memakai background warna putih. Warna putih itu netral, membuat produk anda menjadi fokus utama dari foto tersebut.
Pakai Model
Kalau produk yang akan kamu jual adalah sesuatu yang bisa dipakai, maka sangat disarankan untuk memotretnya saat dipakai oleh model. Itu akan terlihat lebih professional dan memberikan gambaran buat calon pembeli gimana jatohnya barang tersebut saat dipakai. Gak harus model professional, kamu sendiri juga bisa jadi modelnya. Kalau kamu kurang PD, saat pemotretan jangan sampai muka klo gitu,he2. Kalau ga pakai muka juga kurang PD, pakai manekin. Kalau ga punya manekin, ywda foto barangnya aja doang.
Brightness & Contrast
Foto produk harus cerah, jadi kamu harus mengatur Brightness & Contrast foto anda supaya tidak gelap. Mau lihat apa kalau fotonya gelap? Haha. Usahakan juga editnya jangan terlalu over, sehingga membuat produk di foto jauh lebih bagus daripada kenyataannya.
Ukuran Foto
Hasil jepretan dari kamera biasanya memiliki ukuran yang besar, apalagi kalau dari kamera dslr bisa sampai 4608 x 3072 pixel tuh. Padahal untuk website umumnya kita hanya butuh 800 x 600 pixel saja. Jadi kecilkan ukuran foto produk anda untuk mengurangi berat file.
Sesuaikan arah datangnya cahaya
Kamera handphone tidakmemiliki metering sebaik kamera digital. Kekuatan flash pada kamera handphone jugaterbatas, jadi sebaiknya Anda yang menyesuaikan dengan arah datang cahaya. Cari lokasi yang memunginkan obyek memperoleh pencahayaan dari samping. Jangan sekali-sekali menentang arah datangnya cahaya (backlit), kecuali jika Anda memang bermaksud membuat foto siluet (silhouette)
Sesuaikan scene mode
Karena tidak ada fasilitas pengaturan speed & apeture, maka maksimalkan scene program untuk hasil terbaik:
- Close up, untuk pemotretan obyek yang jaraknya kurang dari 60 cm
- Portrait, untuk pemotretan obyek tunggal atau terpusat pada jarak normal. Mode ini menggunakan aperture terbesar yang bisa dicapai oleh kamera handphone.
- Sport, untuk pemotretan pada obyek bergerak. Anda bisa menggunakan mode ini untuk ‘memaksa’ kamera menggunakan shutter speed tinggi.
- Landscape, untuk pemotretan dengan obyek yang jaraknya lebih dari 200 cm. Mode ini akan menggunakan aperture terkecil & shutter speed lebih lambat.
Jarak obyek 60-200 cm
Kamera handphone menggunakan sensor kecil dengan jarak lensa ke sensor yang pendek, jadi lensa kamera ini pun memiliki jarak fokus pendek. Efeknya, DoF akan lebar. Jarak maksimum ketajaman sesungguhnya (hiperfocaI) hanya 200 cm (2 m). Jadi untuk obyek-obyek yang memerlukan pemotretan detil sebaiknya tempatkan pada jarak 60 – 200 cm.
Gabungkan jadi satu
Foto berbagai sisi dari produk tersebut dan gabungkan jadi 1 foto saja. Fungsinya untuk meringakan beban loading website saat pengunjung melihat halaman produk anda. Jadi saat mereka ingin melihat dari sisi yang lain ga harus klik foto yang lain. Beban load website menjadi sangat penting untuk diperhatikan karena tidak semua orang memiliki koneksi internet yang bagus. Ini untuk mencegah calon pembeli kabur saat masih nunggu load foto. Atau saat calon pembeli meminta mengirimkan foto lewat BBM, kan kamu cukup kirim 1 foto aja untuk 1 jenis produk. Di bawah ini contoh foto yang menggabungkan berbagai sisi produk jadi 1 foto saja.
Compress sebelum upload
Masih soal kecepatan load foto. Compress maksudnya mengecilkan ukuran foto namun tetap menjaga kualitas dari foto tersebut. Caranya apabila kalian menggunakan Photoshop bisa dengan piliahan Save for Web & Device. Lalu pilih Optimized dan jenis filenya. Dengan itu kamu bisa menurunkan berat file yang tadinya 4.000 KB hanya menjadi 400 KB saja.
Watermark
Watermark atau tanda air fungsinya untuk menandai sumber foto tersebut, atau milik siapa foto tersebut. Menurut saya bagusan pakai watermark, biar orang yang jualan produk yang sama gak bisa pakai foto kamu. Padahal kamu yang udah kerja keras bikin foto tersebut. Fungsi lainnya juga sebagai promosi nama website atau kontak kamu. Misalkan saja orang mencari suatu produk melalui Google Image, terus nongol foto kamu. Kalau orang tersebut minat produk kamu, dia bisa mengunjungi atau menghubungi kontak yang tertera di foto tersebut.
Bikin studio sederhana
Kalau produk kamu berukuran kecil, kamu bisa bikin studio sederhana. Intinya mah dapat background yang 1 warna dan pencahayaan yang cukup. Kalian bisa membuatnya dengan kerdus bekas, kertas karton untuk backgroundnya dan lampu belajar sebagai pencahayaannya. Ini di bawah contoh studio sederhana box studio mini
satu Respon
Kl ada pelatihan ttg photo utk produk online sy mau ya bu