Rumus dan Cara Menghitung Modal Awal Bisnis
Sebenarnya, metode penghitungan modal awal tidak diatur secara baku. Hal ini dapat disesuaikan dengan besaran usaha yang akan dikelola. Ada beberapa cara perhitungan yang dapat dilakukan untuk menghitung modal awal bisnis. Berikut beberapa di antaranya:
Rumus 1
Rumus modal awal yang satu ini sangat mudah dilakukan sehingga cocok bagi pengusaha pemula atau unit usaha yang terbilang masih kecil. Penghitungan ini melibatkan modal kerja, modal investasi, dan modal operasional.
Modal kerja yaitu semua biaya yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku dalam mengembangkan bisnis. Misalnya pada usaha konveksi pakaian kamu akan membutuhkan benang, mesin jahit, kain, dan sebagainya.
Modal investasi merupakan dana yang dibutuhkan untuk membeli beragam alat bisnis yang nilainya tinggi dan dibutuhkan selama bisnis dijalankan. Misalnya, gedung, handphone, printer, izin usaha, dan sebagainya.
Sementara itu, modal operasional yaitu modal yang digunakan untuk mendukung operasional bisnis agar lebih lancar. Misalnya, gaji karyawan, biaya listrik, ruko, BBM kendaraan, internet, dan sebagainya. Adapun rumusnya yaitu:
Modal Awal = Modal Investasi + Modal Kerja + Modal Operasional
Rumus 2
Cara perhitungan yang kedua yaitu dengan melibatkan komponen seperti laba, modal akhir, dan prive. Modal akhir yaitu jumlah total dana yang didapatkan dari modal awal yang ditambah dengan rugi atau laba dan dikurangi total prive.
Laba yaitu besaran keuntungan bersih yang didapatkan dari bisnis. Sementara itu, prive merupakan penarikan dana oleh pemilik bisnis untuk memenuhi kebutuhan pribadi. Adapun rumus dari metode yang kedua ini yaitu:
Modal Awal = Modal Akhir – (Laba + Prive)
Rumus 3
Rumus modal awal yang satu ini sangat cocok bagi pengusaha besar yang sudah memiliki unit usaha besar. Dalam rumus ini, modal akhir akan dikurangi jumlah dari beban, pendapatan, pajak, dan prive.
Beban yang dimaksud yaitu biaya yang memberikan manfaat pada perusahaan. Misalnya, pembayaran vendor, gaji karyawan, sewa kantor, tagihan air dan listrik, dan sebagainya.
Pajak merupakan pungutan wajib dari negara yang wajib dibayar oleh pengusaha dengan ketentuan sesuai undang-undang yang berlaku. Misalnya, Pajak Perusahaan PPh 21, yaitu pajak atas penghasilan, gaji, upah, tunjangan, honorarium, serta pembayaran lainnya. Adapun rumusnya yaitu:
Modal Awal = Modal Akhir – (Pendapatan + Beban + Pajak + Prive)
Rumus 4
Metode perhitungan yang satu ini sedikit mirip dengan metode perhitungan yang pertama. Hanya saja, istilah yang digunakannya berbeda yaitu operational expenses dan capital expenses.
Capital expenses merupakan modal yang dipakai untuk menunjang kelangsungan usaha. Misalnya, alat yang dipakai untuk waktu lama pada bisnis tersebut. Sementara itu, operational expenses yaitu modal awal yang akan dipakai untuk operasional perusahaan. Misalnya, sewa gedung, biaya listrik, gaji karyawan, telepon, dan sebagainya.
Adapun rumusnya yaitu:
Modal Awal = Capital Expenses – Operational Expenses
Contoh Perhitungan Modal Awal Bisnis
Misalnya, sebuah PT memiliki modal akhir Rp50.000.000. Bila perusahaan tersebut mendapat laba Rp15.000.000 dan prive Rp5000.000, total modal awal dari perusahaan tersebut yaitu:
Modal Awal = Modal Akhir – (Laba + Prive)
= Rp50.000.000 – (Rp15.000.000 + 5.000.000)
= Rp50.000.000 – Rp20.000.000
= Rp30.000.000
sumber : https://amartha.com/blog/work-smart/rumus-modal-awal-bisnis-dan-cara-menghitungnya/