Keaka Ula : Memperkenalkan Kain Batik Sebagai Kain Tradisional Indonesia Kepada Anak-anak.

Putri Magi Hapsari, perempuan yang mendirikan usaha dibidang Fashion khususnya pakaian anak-anak dengan brand Keaka Ula. Ia mendirikan usahanya setelah mengikuti Inkubator Bisnis oleh WPC. Alasan mendirikan usaha ini karena ia ingin menciptakan produk yang nyaman dipakai oleh anak-anak dengan model yang tidak pasaran.

Keaka Ula sudah berdiri sejak 2019. Bu Putri termotivasi menjalankan bisnis ini karena ingin memperkenalkan batik sebagai kain tradisional Indonesia kepada anak-anak. Ia juga ingin menciptakan produk yang nyaman dipakai serta menciptakan produk yang memang sesuai dengan style anak-anak.

Produk dari Keaka Ula menggunakan bahan yang dipastikan nyaman apabila digunakan oleh anak-anak. Motif, warna dan design dari produk Keaka Ula juga sangat identik dengan anak-anak. Juga, mempunyai ciri khas yang unik, yaitu dengan memadupadankan material kaos dengan batik.

Bu Putri merasakan pengalaman yang menyenangkan disaat bisa menciptakan produk yang disukai oleh customer. Didalam bisnis tentunya akan ada hal negatif yang dihadapi, antaranya komplain negatif dari customer, dan pesaing didalam pasar. Cara bu Putri meminimalisir komplain negatif dari customer adalah ia selalu menjaga kualitas produk dan menjaga hubungan baik dengan customer dengan cara selalu mempertahankan komunikasi yang baik.

Ditengah banyaknya pesaing, ia terus melakukan promosi produknya dimedia sosial serta melakukan bazar disekolah. Hal ini ia lakukan dengan harapan produk dari Keaka Ula selalu diingat oleh masyarakat. Ia yakin, Keaka Ula bisa terus berkembang. Menurut bu Putri, membangun pengembangan karakter yang tidak mudah menyerah dan selalu berinovasi adalah hal yang harus dibangun pada setiap individu untuk meningkatkan kinerja bisnisnya.

Selama menjalankan bisnis Keaka Ula, selain mendapatkan pengalaman yang baik, ia juga mengalamin kendala bisnis. Banyaknya produk anak impor dari luar yang dijual dengan harga murah, sehingga banyak orang lebih memilih produk impor dari pada produk lokal. Kendala tersebutlah yang dirasakan bu Putri didalam menjalankan bisnisnya.

Awal mengenal WPC ketika sedang membuka Facebook dan mendapatkan informasi mengenai WPC diapkilasi tersebut. Manfaat yang dirasakan bu Putri selama mengikuti IWPC adalah mendapatkan banyak sekali ilmu yang bisa diaplikasikan kedalam bisnisnya. Ia juga merasa lebih terbuka pengetahuannya dalam mengelola bisnis yang bukan hanya sekedar mendapatkan keuntungan. Ia juga memuji para mentor sangat memberikan insight yang bagus kepada para pesertanya. Menurutnya, Karyaperempuan adalah platform yang sangat membantu para UKM perempuan untuk mempromosikan produk-produknya.

 

Comments

comments

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *