Menetapkan tujuan adalah hal krusial dalam berbagai aspek kehidupan, ya tentunya juga dalam dunia bisnis. Tanpa arah yang jelas bisnis hanya sekedar hidup tanpa makna. Dalam bisnis berabasis konsumen, penetapan tujuan akan semakin terasa sulit karena tidak bisa menetapkannya semau kita. Pada dasarnya kita harus memperhatikan kebutuhan dan keinginan dari segmen konsumen yang kita layani.
Setelah kita memahami kebutuhan dan keinginan konsumen, tentunya kita dapat menetapkan tolak ukur kinerja yang sesuai. Melihat dari perspektif pemasaran digital, pemahaman kebutuhan dan keinginan konsumen dapat dilihat dengan kerangka berpikir perilaku pengambilan keputusan pembelian oleh konsumen.
Langkah-langkah untuk berinteraksi dengan konsumen:
Jangkau (reach)
Langkah pertama oleh pemasar perlu selaras dengan langkah penelusuran informasi oleh konsumen. Membangun sorotan terhadap merek dan membangun pengunjung menuju situs merek, saat konsumen menelusuri informasi di media digital usahakan merek dapat tampil baik dalam bentuk konten berbayar maupun tidak berbayar.
Interaksi (interact)
Melibatkan konsumen dengan merek langsung di dalam situs/tampilan daring untuk mendorong konsumen berinteraksi dengan perusahaan atau konsumen lainnya. Dalam tahap ini, konsumen memiliki beberapa pilihan merek dan memerlukan masukan lebih lanjut sebelum memutuskan pembelian.
Konversi (convert)
Pengambilan keputusan dalam konteks digital tidak selalu konsumen melakukan transaksi keuangan untuk menggunakan barang atau jasa yang ditawarkan. Bisa jadi mereka hanya menjadi fans suatu laman merek dimedia sosial, membaca situs lebih rutin, atau bahkan sekedar mendapatkan informasi yang rutin.
Terlibat (engange)
Harapan yang ingin diraih adalah konsumen dapat melekat selama mungkin dengan merek. Untuk itu, membangun hubungan dengan konsumen seiring waktu untuk mencapai target, perusahaan akan melakukan berbagai strategi dan taktik yang nantinya berharap agar mereka dapat melekat dengan merek hingga 7 tahun kedepan.
Sumber: Digital Marketing
