Yunita Irmawati, Perempuan asal Semarang yang mendirikan usaha Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Kampung Inggris Semarang. Tidak hanya merintis seorang diri, tetapi merintis dengan suami nya (Rohani, S.Pd, MA). Mereka berlatar belakang dari pendidikan yang sama, yaitu Pendidikan Bahasa Inggris. Bu Yunita mengelola lembaga kursus dengan jabatan sebagai direktur. Sementara suaminya juga mengajar sebagai dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris di Universitas Negeri Semarang menjadi Senior Advisor.
LKP Kampung Inggris Semarang sudah berdiri sejak tahun 2010. Alasan ia merintis Lembaga Kursus ini karena ingin sekali mengamalkan ilmu nya. Di lingkungan sekitar nya juga belum terdapat Lembaga Kursus Bahasa Inggris. “Suami ingin saya bisa berkarya sekaligus tetap bisa mendidik 2 anak kami dengan baik, sehingga kami bersyukur bisa memiliki lokasi kursus di sebelah rumah” tuturnya. Ia juga termotivasi ingin memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk masyarakat dengan membuka lapangan pekerjaan dan memberikan kesempatan semua pihak dalam meningkatkan keterampilan Bahasa Inggris. Hasil usaha yang dihasilkan juga ia salurkan dalam bentuk beasiswa, infaq dan sodaqoh melalui Yayasan Khairul Ummah Amanah yang menaungi LKP Kampung Inggris Semarang.
Fasilitas disana sudah dilengkapi dengan smart TV, AC, Kipas angin, telepon internal, dan CCTV. Tim pengajar LKP Kampung Inggris Semarang juga dipilih dari Sarjana Sastra Inggris dan Pendidikan Bahasa Inggris yang terlatih untuk mengajar Bahasa Inggris dengan cara yang menyenangkan, Kurikulum yang digunakan juga kurikulum Internasional CEFR sehingga bahan dan materi bersumber dari penerbit Internasional. Ia serius dalam memilih tim pengajar agar reputasi LKP Kampung Inggris Semarang yang memiliki kualitas akademik yang kuat tetap terjaga.
LKP Kampung Inggris Semarang sudah banyak melakukan kerja sama dengan berbagai pihak, baik sebagai mitra penyedia perlengkapan maupun pihak yang menggunakan jasanya. Pihak tersebut antara lain Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang, Direktorat Umum Sumber Daya Manusia Universitas Negeri Semarang, TK-SMA Islam Al Azhar Semarang dan SD-SMA Islam Terpadu Bina Amal. Saat pandemi terjadi, jumlah siswa menjadi turun drastis, tetapi ia berhasil melewatinya dengan baik hingga saat ini jumlah siswa yang aktif rata-rata 260-325 per 3 bulan.
Menurut bu Yunita, berani mencoba hal baru, berinovatif mengembangkan produk/layanan jasa, pantang menyerah melewai masalah dan tantangan, memiliki karakter yang kuat sehinga bisa memimpin tim menuju ke arah yang lebih baik, dan berempati terhadap rekan kerja maupun customer adalah pengembangan karakter yang harus dibangun untuk mengingkatkan kinerja bisnis UKM. Dengan begitu, ia yakin bahwa LKP Kampung Inggris akan semakin maju.
Cara meminimalisir resiko komplain dari customer, LKP Kampung Inggris Semarang selalu mensosialisasikan peraturan dan tata tertib kursus, meningkatkan kemampuan interpersonal semua tim sehingga bisa memberikan pelayanan terbaik kepada siswa dan keluarga. Menyusun SOP dan checklist yang harus diikuti semua tim sehingga semua pelayanan bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Ia juga menyusun manajemen resiko dan manajemen krisis. Selain itu, ia rutin memposting dan memasang iklan di media sosial. Memiliki tim media yang rutin membuat video pembelajaran, dan video project atau video pendek untuk meningkatkan pelayanan dan promosi. Ia juga memiliki website yang berisi link untuk bertanya tentang program kursus.
Awal mengenal WPC pada pertengahan 2018 ia mengetahui program IWPC melalui Ibu Fenna selaku ketua dari WPC Semarang. Selama mengikuti program IWPC ia merasakan bahwa mindset nya berubah yang tadinya merasa terbebani dengan tugas-tugas yang dikerjakan di Lembaga nya sekaligus mengurus rumah beserta anak anaknya. Program IWPC memberikan kesan yang sangat berarti bagi Bu Yunita, karena ia belajar hal-hal penting dalam merintis dan mengembangkan usaha. Dari HRD, branding, marketing, keuangan, sampai pada menyusun KPI, SOP, dan bagaimana mengotomasi usaha. Dan menurut Bu Yunita, Mentor-mentor WPC sangat berkompeten di bidangnya dan dapat menyampaikan materi dengan teknik yang sangat mudah dipahami, memotivasi dan bersedia terus berkomunikasi sebagai alumni IWPC pada media-media social yang terhubung. Ia juga menilai Karyaperempuan sangat membantu member WPC di Semarang dalam mempromosikan produk dan jasa sehingga dikenal lebih luas.