5 Larangan Dilakukan Saat Ingin Menjadi Womenpreneur Sukses

wpc-womanpeneur

Setiap insan tentu terlahir dengan bakat masing-masing, begitu pula dengan kaum wanita. Meski kita tahu bahwa saat ini banyak pula kaum wanita yang telah melebarkan sayap di dunia luar dan jadi wanita karir. Di sisi lain, profesi ibu rumah tangga menjadi pilihan sebagian kecil wanita karena dinilai tidak membawa dampak yang mampu memperbaiki ekonomi keluarga. Apalagi gelar pendidikan yang susah payah diraih, akan sayang jika tergeletak percuma setelah berumah tangga.Padahal profesi Ibu rumah tangga adalah profesi yang sangat mulia dan memerlukan penguasaan beragam kemampuan. Saat pagi sebelum anak-anak dan suami berangkat sekolah ia menjadi koki yang harus menguasai PUGS atau setidaknya mampu memasak dengan baik. Setelah itu ibu beralih profesi menjadi agen kebersihan yang dengannya harus menguasai ilmu cleaning service.

Ibu juga harus berbelanja, mampu menganggarkan dan mengatur keuangan keluarga sehingga pasak tidak lebih besar dari tiang. Sepulang sekolah anak-anak, ia bisa sebagai guru privat bagi mereka, dan tentu hal tersebut memerlukan ilmu yang tidak gampang bukan?

Sebenarnya masih banyak lagi detail profesi-profesi yang dirangkum dalam satu istilah “ibu rumah tangga”. Itulah kenapa profesi ini tidak boleh dianggap sebelah mata, terlebih jika ibu rumah tangga mampu mengeksplorasi bakatnya di sela-sela waktu luang sebagai ibu rumah tangga yang bekerja 24 jam nonstop dengan tidak mengesampingkan amanah utamanya sebagai ibu rumah tangga. Itulah kenapa menjadi womenpreneur bisa dijadikan jalan tengah bagi wanita yang menginginkan dirinya bisa berkontribusi di rumah bagi keluarga maupun bermanfaat di luar bagi masyarakat.

Untuk itu, seorang womenpreneur harus mampu meluangkan waktu di sela-sela pekerjaan rumah yang menumpuk, maka kita perlu manajemen waktu dengan baik. Contohnya dengan menyusun jadwal harian, yang di dalamnya kita wajib membuat waktu tersendiri untuk upgrading bakat kita. Setelah jadwal tersusun, yang paling penting ialah upaya untuk konsisten menjalankan jadwal tersebut. Jadwal harian ini boleh kondisional tapi tidak mengenyampingkan kegiatan-kegiatan wajib.

Selain menyusun jadwal, hal lain yang perlu diperhatikan dalam manajemen waktu ialah mengurangi hal-hal yang ternyata menyita waktu kita dalam jumlah lama dan kita tidak menyadarinya. Hal-hal apakah itu? Mari kita ulas berikut ini.

1. Menunggu inspirasi

Biasanya ini mungkin sering terjadi pada pekerjaan yang berhubungan dengan akal dan kreativitas. Yang perlu diingat kembali ialah ide justru muncul dari perbuatan, pikiran, latihan dan bahkan datang saat tak terduga, itulah mengapa tidak layak untuk menunggu inspirasi, karena inspirasi itu dicari. Sebagai womenpreneur inspirasi juga bisa dicari dengan belajar, maupun bersosialisasi.

2. Ketakutan yang membuat enggan

Sebagai seorang wanita rasa takut mungkin sudah menjadi kodratnya. Apalagi bagi wanita dengan karakter dominan plegmatis, rasa takut atau cenderung mencari posisi aman dan menghindari konflik akan lebih dipilih. Meskipun begitu kita bisa memperbaiki karakter, salah satunya iala rasa takut yang bisa diobati dengan mencobanya.

3. Perfeksionis

Untuk hal yang satu ini menjadi ciri khas wanita dengan karakter melankolis. Memang benar sempurna itu baik, tapi kehidupan tidak seluruhnya sempurna. Apalagi untuk memulai sebagai womenpreneur, hasil pekerjaan kita tidak harus perfeksionis karena yang penting ialah memulai dulu usaha dari data yang didapat. Sementara proses penyempurnaan hasil bisa dilakukan sambil usaha itu telah berjalan.

4. Khawatir apa kata orang

Ingatkah akan kisah seorang laki-laki, anaknya dan seekor keledai yan melewati empat kampung. Di setiap kampung, muncul pendapat yang berbeda-beda, sampai-sampai tidak mungkin ayah dan anak tersebut mampu menyenangkan semua penduduk kampung yang berbeda pendapat. Kisah ini mengajarkan, bahwa setiap perbuatan tentu ada konsekuensinya, baik dan buruk pun kadang masih berbeda di masing-masing masyarakat. Sehingga kita hanya perlu melakukan yang terbaik, karena suatu hal yang mustahil untuk menyenangkan semua orang.

5. Salah prioritas

Pemilihan prioritas mempengaruhi jangka waktu pencapaian target kita, untuk itu kita harus memahami kuadran prioritas bahwa yang pertama dilakukan ialah penting tidak mendesak. Melakukan hal penting tidak mendesak ini membantu menyelesaikan pekerjaan dengan cara dicicil sehingga saat deadline, pekerjaan tersebut hanya perlu penyempurnaan atau bahkan telah selesai.

Inilah yang dimiliki oleh jiwa womenpreneur yaitu tidak tergesa-gesa dalam pekerjaan, yang biasanya berdampak tidak sempurnanya hasil pekerjaan.

Manajemen waktu luang yang dimiliki ternyata bisa membawa kita menjadi seorang womenpreneur, karena kesulitan terbesar dari seseorang biasanya ialah dalam manajemen waktu. Manajemen waktu untuk menjadi seorang ibu yang amanah serta seorang womenpreneur yang profesional.

Setelah kemampuan ini kita peroleh, pengembangan potensi seperti menulis, memasak, bercerita, dan lain-lain tinggal dikembangkan dengan pelatihan-pelatihan serta komunitas.

Sumber : https://mebiso.com/5-larangan-dilakukan-saat-ingin-menjadi-womenpreneur-sukses/

Comments

comments

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *