Langkah Calysta Skin Care Mengembangkan Bisnisnya

saya mau sharing tentang pengalaman sy membangun bisnis Klinik kecantikan Calysta skin care yang tahun ini mau berumur 7 tahun.

TITIK AWAL BISNIS

calysta skin careSetelah sy kerja selama 9 tahun di perusahaan Farmasi, akhirnya pd tahun 2011 sy memutuskan untuk resign dan merintis bisnis ini. Di awal memulai sy bareng dengan kakak dan juga adik ipar yg kebetulan dia adalah dokter yg pernah punya pengalaman di klinik estetik. Seiring berjalannya waktu, pengelolaan bisnis sepenuhnya dikelola oleh sy. Dari mulai urusan HRD, Marketing, Keuangan, Produksi pokoknya seeemuanyaa…ya maklum kali ya karyawan juga cuma baru 4 orang ?

Waktu itu skin care belum se-menjamur kayak sekarang. Dan kami memulai dari daerah perifer di Bandung waktu itu. Ternyata pelan-pelan respon positif, pelanggan mulai banyak dan omset mulai pelan bergerak…pelaann banget. Dulu internet marketing belum spt sekarang, gaya promosi masih banyak offline, word of mouth manual, sebar brosur, spanduk, atau buat acara.

Di bulan-bulan awal, masalah karyawan seringkali muncul. Beberapa kali gonta ganti karena keluar masuk, bahkan ada yg muntaber (mundur tanpa berita ?). Nah mulai di bulan ke-7 mulai agak stabil.

 MULAI BUKA CABANG

Bulan ke-10, walaupun bisnis masih jauh dari kata established, sy sok pede berani-beraninya menyatakan sanggup untuk buka cabang di kota lain. Waktu itu kakak sy yg kedua yg tinggal di Kuningan – punya tempat yg dinilai strategis untuk bisnis dan tertarik untuk buka Calysta.

Disitulah dimulai sy ‘memaksa’ diri sendiri untuk harus membuat SOP. Sy buat SOP tiap perawatan sampai standar gerakan facial (padahal sampai sekarang sy ga bisa facial ?‍♀️). Sy mulai membuat materi training karyawan, standar harga, bahan baku produk, standar seragam, perlengkapan kabin klinik dan semua identitas klinik. Dan pada awal 2012, klinik kedua dibuka di Kuningan.

Mengalir seperti itu seterusnya, sampai pd tahun 2014 ketika cabang sudah 5, sy baru membuat sistem pengawasan billing secara online. Transaksi, stok, data pelanggan semua bisa diakses secara online untuk memudahkan pengawasan jarak jauh. Walaupun begitu, tetap saja pernah juga mengalami ‘dicurangin’ karyawan sampai puluhan juta. Dari berbagai kesalahan kita bisa terus belajar dan memeprbaiki sistem

Sampai sekarang pun, sy masih terus dengan tim memperbaiki sistem dan prosedur, karena makin mengembang bisnis kita pasti kompleksitas masalah juga makin banyak. Saat ini tim Calysta sudah sekitar 125 orang yg tersebar di beberapa kota

IKUT IWPC 4 TAHUN 2015

Akhir 2014, saya mulai merasa kompetisi sangat ketat di dunia skin care. Online makin gencar dan dikuasai sama anak2 muda, kids jaman now kalo sekarang mah ?

Sy jadi mulai sering gugling, follow akun-akun yg isinya tentang bisnis, internet marketing, dan komunitas bisnis. Karena memang saat ini mulai merasa ‘kosong’ dan perlu wawasan baru. Dr pengalaman sy kerja sebenarnya banyak juga ilmu yg dipraktekan ke dalam bisnis, karena sy kerja lama di bagian marketing dan product management. Tapi tetap aja merasa masih banyak banget kurang.

Akhirnya nemu lah grup FB womanpreneur Community, dan pas banget waktu itu lg dibuka pendaftaran IWPC 4. Sy langsung daftar! Soalnya lihat materi2-nya baguus dan worth banget dengan biaya pendaftarannya hehee

Di IWPC banyak ilmu-ilmu yg nambah wawasan sama pengetahuan kita buat berbisnis. Selain itu juga mindset dan mental itu yg terus digembleng. Inget banget waktu itu gara-gara IWPC sy sampai berani ganti packaging cream, shopping bag yg lebih menarik dan eye catching…dan yg ga pernah lupa adlah berani buat TARGET omset di akhir tahun 2015! (Gara-gara ditanya waktu penjurian ???)

Tapi tau ga teman-teman, it works lho! Omset bulan Desember 2015 sesuai banget dengan angka target yg sy buat waktu menjelang detik-detik penjurian wkwkwkkkk ….colek mam Irma Sustika aahhh

Jadi ya gitu, hati-hati dengan pikiran. Karena dialah yg akan menggerakan seluruh kemampuan kita untuk menuruti apa perintahnya. Di awal bisnis sampai sebelum IWPC sy ga berani buat target. Alesannya biar ga stress, biar bisnis dinikmati. Padahal slaah besar sodara-sodara ??

Dari hasil 2015 itulah, sampai sekarang sy selalu buat target, budgeting, marketing plan dan action plan.

Oh ya….alhamdulillah juga, di IWPC 4 sy dapet juara 2 lho heuheuu….dan pastinya dapet teman2 baru

5. KEEP GROWING

Ini bagian yg terakhir dari sharing sy malam ini. Ketika bisnis sudah berkembang, jangan cepat merasa puas. Sepanjang kita masih mampu, bisnis harus terus tumbuh. Dengan bertumbuh, berapa banyak orang yg bisa mendapatkan rezeki melalui bisnis kita. Belum lagi rezeki mereka itu bermanfaat untuk menghidupi keluarganya. Ada banyak jiwa manusia yg bertahan hidupnya melalui rezeki yg mereka dapatkan dengan bekerja dalam bisnis kita. Dengan mengingat hal-hal seperti itu yg sering membuat semangat sy utk keep growing ?

Berapa banyak juga pelanggan kita yg dapat terlayani dengan baik, masalah kulitnya teratasi (eeiimmm agak soft promo hihiii) , berapa banyak rekanan atau mitra bisnis kita yg sama2 bertumbuh karena bisa suply terus produknya …dan teruuss melingkar seperti efek domino

Bersyukurlah kita-kita temen2 WPC yg sudah punya bisnis masing2. Tinggal dijalani serius, fokus, bersistem dan improvement terus….insya Allah pasti bermanfaat ??

Q & A

Q Salam kenal mb yuli yulianti, saya ira aira boleh berbagi ilmunya jih… Untuk bisa membuka outlet begitu banyaknya kiat2 apa aja yg perlu dipersiapkan dan bagaimana cara mengelola antara satu outlet dengan outlet lainnya matursuwun

A Salam kenal juga bu Ira, alhamdulillah sy tidak menggunakan pinjaman dana bank untuk membuka outlet2 baru. Modal utk outlet baru sebagian dari laba diputar, ada beberapa cabang lagi yg dananya dari investor yg tertarik.

Yg perlu disiapkan yg utama adalah sistem bu. Ketika kita sudah punya standar sistem maka akan lebih mudah menduplikasi outlet

Pengelolaan selama ini di cabang ad supervisor, dan secara sentralisasi ada bagian2 yg tgjwb terhadap pengawasan dan supporting. Untuk database sudah memakai sistem online sehingga memudahkan pengawasan dan koordinasi bu

Cukup yaaaa temen-temen untuk celoteh sy malam ini. Maafkan klo salah-salah kata. Tengkyu WPC ?

Sharing ini disampaikan oleh mba Yuli Yulianti, owner dari Calysta Skin Care yang juga alumni Inkubator Bisnis IWPC angkatan ke 4 di Jakarta pada tahun 2015

Comments

comments

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *