Memilih Kegiatan Kerajinan Merajut: Bisnis Fashion Craft khususnya Sepatu Rajut O-nadi

–Rina Purwanti Soejadi– Sikap jujur, Konsisten, mau terus belajar dan berkembang. Karakter tersebut yang diterapkan dalam membangun bisnis.

Awalnya hanya sekedar mengerjakan hobby yang memang sudah lama ditekuni. Menjelang memasuki masa purnabakti sebagai karyawati, maka terpikirkan untuk mempunyai kegiatan yang sekaligus juga dapat dijadikan peluang bisnis. Memilih kegiatan kerajinan merajut, karena lebih bersifat skill yang bisa dipelajari oleh semua kalangan khususnya remaja wanita dan ibu-ibu. Sasaran Ibu Purwanti saat itu adalah, para ibu rumah tanggga dan remaja putri yang tinggal di daerah pinggiran yang membutuhkan skill tertentu untuk dapat dijadikan peluang usaha kecil. 

Apa yang membuat Ibu termotivasi untuk menjalankan bisnis tersebut? “Dari sisi pribadi, saya mengerjakan apa yang menjadi hobby, sehingga tidak terbebani dengan aktifitasnya dan kreatifitas akan terus berkembang dan saya menikmatinya. Saya juga mempunyai kesempatan menjual produk di Rumah Indonesia (Bassel_Swiss) dan mendapatkan order besar pada tahun 2018-2019.”

Bisnis fashion craft khususnya sepatu rajut O-nadi bermula pada tahun 2016, yaitu awal bergabungnya dengan komunitas WPC. Sepatu O-nadi, mempunyai ke-khas-an dalam design dan bentuk. Selain kenyamanan dikaki merupakan hal yang penting, karena menggunakan material (benang) yang kuat dan mempunyai elastisitas yang stabil. Hal ini yang membuat sepatu rajut karya O-nadi memiliki kekuatan cukup lama meski sudah digunakan lebih dari 1 tahun.

Untuk pemasaran O-nadi sendiri dengan memanfaatkan medsos secara optimal untuk marketing (saat produksi masih aktif), dan promo personal dengan memanfaatkan komunitas fashion dan craft, dan pelanggan lama yang setia.

Saat ini produksi sepatu rajut tidak berjalan stabil karena kehilangan para SDMnya (tenaga perajut), sehingga omzet tidak sesuai harapan. Sementara ini, hanya mengandalkan order yang bersifat personal dan customized. Mempertimbangkan kondisi yang sedang dihadapi ini, maka untuk sementara produksi belum dapat dijalankan secara optimal dan berkelanjutan. Namun di alihkan dengan membuat pelatihan-pelatihan secara online, offline dan dalam bentuk buku.

Lalu, bagaimana untuk meminimalisir risiko komplain? Tetap mempertahankan menggunakan material terbaik untuk mempertahankan kekuatan dan kualitas designnya yang selama ini sudah menjadi trademark dari sepatu rajut O-nadi. Designnya yang unik dan elegant serta kekuatan (daya tahan dari) produk itu sendiri.

Awal mula mengenal Womanpreneur Community, melalui salah satu senior /coach di WPC saat itu, yang kebetulan merupakan kakak kelas saat kuliah di salah satu Almamater di Bandung. Meski belajar dalam waktu yang singkat, tapi Ibu Purwanti merasakan seolah-olah sudah mengikuti sekolah bisnis dengan materi kuliah yang lengkap termasuk praktik dan menciptakan bisnis realnya sekaligus. Luar biasa.

Manfaat dan dampak positif selama mengikuti IWPC adalah lebih membuka wawasan mengenai, bisnis tidak hanya berbicara tentang penjualan dan untung rugi, namun didalamnya ada :

  • Perencanaan
  • Penetapan target dan pencapaian target
  • Resource
  • Sumber dana
  • Pertimbangan resiko dan antisipasi untuk mengatasinya
  • Cara pencapaian target juga melihat peluang pasar dan banyak hal lainnya yang sebelumnya tidak terpikirkan

Bagaimana pendapat tentang Karyaperempuan.id? Sangat bagus dan membanggakan. Wadah yang cukup banyak membantu dalam mengenalkan dan memasarkan produk-produk perempuan tanpa mengabaikan sisi kualitas dari produknya itu sendiri. https://www.karyaperempuan.id/shop/Onadi-Sepatu-Rajut-124

Comments

comments

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *