Riskyana, Best Startup IWPC 9 Mengusung Green Environment Kelestarian Hutan Indonesia Melalui Alasi Wood Coaster’

riskyPerkenalkan, saya Riskyana Dewi. Seorang ibu dari 2 batita dan juga seorang karyawan BUMN sektor kehutanan. Yaaa, menceritakan pengalaman selama 4 bulan belajar di IWPC angkatan 9, seperti tak akan habis cerita serta keseruannya. Saya mendapat banyak pengetahuan yang berharga, baik dari para mentor, kakak kelas IWPC angkatan sebelumnya, serta pula para sahabat sesama peserta IWPC angkatan 9.

 

Tentu masih teringat jelas, diawal tulisan terdahulu. Saya hanya mempunyai ide bisnis untuk mengusahakan produk tatakan gelas berbahan baku olahan limbah kayu dengan pilihan nama brand “Alasilah Coaster”. Hingga kemudian, selama kurun waktu 4 bulan, ide bisnis saya benar-benar dikurasi oleh para mentor secara total. Mulai dari nama brand, logo, kualitas desain produk, branding, packaging, penguasaan business model canvas, pemantapan value, target market yang jelas, hingga pengetahuan bagaimana harusnya womanpreneur dalam memberikan service excellent, pengelolaan SDM, serta penyusunan auto business agar usaha sekelas UKM pun dapat naik kelas.

 

Takjub. Sangat bersyukur. Karena dari seseorang yang benar-benar nol dalam dunia bisnis, saya kemudian dimampukan untuk lebih mantap melangkah dengan sesuatu yang lebih besar, yang sebelumnya tidak pernah saya duga, dapat saya lakukan.

 

“Alasilah” kini telah bertransformasi menjadi “ALASI WOOD COASTER”. Berupa eco-product dari olahan limbah kayu dengan desain-desain kreatif yang mampu menempatkan ALASI sebagai supporting product pariwisata Indonesia. Kepedulian ALASI pada “green environment” diimplementasikan dengan kampanye “Buy 1 Pack , Plant 1 Tree”.

 

Yaaa, selama lebih dari 7 tahun bekerja pada BUMN sektor kehutanan, membuat saya mengetahui benar, bagaimana sulitnya kami mengemban tugas negara untuk wilayah hutan di pulau Jawa. Pun, saya tak bisa salahkan masyarakat desa hutan, karena banyak faktor yang turut berperan. Dari sanalah, saya ingin mengajak masyarakat perkotaan dan perusahaan-perusahaan untuk ikut peduli pada kelestarian hutan Indonesia. Karena menurut saya, hutan bukan hanya merupakan tanggungjawab instansi pemerintah dan masyarakat desa hutan semata. 

 solid wood alasi

Alhamdulillah… Dari produk ALASI yang berhasil terjual saat launching pertama, di tanggal 13 Mei 2017 lalu, ALASI telah mampu merealisasikan misinya dengan melaksanakan kegiatan bertajuk “ALASI Menanam – Batch 1”. Sebanyak 29 bibit pohon sengon dan acasia berhasil ditanam di petak 1007 kawasan Hutan Penggaron – Semarang.

 ALASI mengirimkan laporan realisasi penanaman kepada masing-masing customer sebagai wujud komitmen ALASI. Para customer juga memperoleh #KartuPohonAlasi sebagai bentuk apresiasi dan rasa terimakasih ALASI, telah menjadi bagian dari #SahabatAlasi yang ikut berupaya untuk bersama menjadikan bumi lebih hijau dan kehidupan yang lebih baik.

 

Yaaa, di IWPC kami diuji untuk mampu mengalahkan diri sendiri dari ke-ego-an untuk berusaha lebih keras agar dapat membangun sebuah bisnis yang mempunyai value. Untuk saya pribadi, IWPC adalah salah satu tempat dimana kita bisa mengambil sebanyak-banyaknya ilmu yang bermanfaat sepanjang keluasan hati kita untuk senantiasa terbuka.

 

Terimakasih ibu Irma Sustika, ibu Tantrie Soetjipto, ibu Sadrah Prihatin Rianto, ibu Juliana Pateh, ibu Ellies Sutrisna, pak Rujiyanto, pak Dion Dewa Barata, Pak Tommy Arno Funz, pak Tjia Irawan, pak Harry Xiao, Pak Riza Radyanto atas ilmu pengetahuan serta bimbingannya.

 

Masih sangat banyak poin yang harus dibenahi oleh ALASI yang notebene termasuk kategori startup dalam dunia bisnis. Namun saya terus diingatkan, bahwa kesuksesan membutuhkan proses dan waktu yang tak sekejap. Semoga karya ALASI semakin kreatif dan inovatif sehingga mampu mendukung kemajuan pariwisata Indonesia, yang kemudian mampu mengembalikan lebih banyak kebaikan pada kelestarian hutan Indonesia. Semoga upaya-upaya ini mampu membawa serta membanggakan nama Indonesia terbang ke mancanegara.

 

Salam Lestari,

Alasi Wood Coaster

Comments

comments

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *