Sambel Sedep Oma Berlari Raih Impian

sambel sedep oma womanpreneur communityAwal mula kutau WPC dari sahabat UKM , diajak ikut pertemuan pertama di Semarang Nopember 2014,  masih kabur banget apa itu WPC , kebetulan tipe saya itu ngga mau grusa grusu utk join dalam suatu Grup atau Komunitas, saat itu juga kubuka FB WPC untuk mencari tau apa sih WPC itu

Singkat cerita ada rasa tertarik, setelah mendapatkan informasi WPC dari FB dan sedikit cerita dari sahabat saya.

Akhirnya kuputuskan untuk ikut pertemuan di Semarang.

Dari yang  berangkanyat hanya karena ingin tau

E…. malah tertariK

Dan sahabat yang mengajak malah ngga ikut dalam pertemuan tersebut, hahahahaa….

Ini namanya yang jodoh ama WPC adalah aku

Acara masih berjalan setengah hari, kumakin tertarik dan menggebu harus ikut yang namanya IWPC, saat itu angkatan ke 4

Kubutuh ilmunya, kubutuh panduannya, kubutuh mentor yang tau kemauanku, wis pokomen  kubutuh semuanya..

Tapi..ternyata Tuhan berkehendak lain.

Jadwal IWPC tabrakan dengan acara keluarga besarku…akhirnya cuma ndlongop , seddiihh dalam hati terdalam, koqqq ..sudah kenal belum ada kesempatan.

Kenapa menggebu ingin ikut IWPC?

Karena saat itu masih awal dalam memproduksi sambel.

Belum punya pengalaman sama sekali.

Semuanya masih mengalir secara otodidak.

Karena belum dapat kesempatan untuk bisa join dalam IWPC 4, kumemutuskan untuk menjadi anggota WPC nya saja dulu.

Hanya dengan menjadi anggota saja, buat ayem ayemin gelonya….berharap dapat belajar dari OL training yang diadakan seminggu sekali.

Ternyata ngga salah kuikut menjadi anggota WPC.

Beberapa perubahan demi perubahan kulakukan, dengan melihat , mengamati, belajar, dan mempraktekkan.

Walau masih sedikit ilmu yang kuterima, tapi kuyakin disinilah sekolah ENTERPRENUER KILAT bisa kudapatkan.

Kilat yang Terarah.

Daannn… setelah beberapa bulan menjadi anggota WPC, akhirnya doaku dikabulkan.

dibuka pendaftaran  IWPC angkatan ke 5 serta diadakan di kotaku sendiri…SEMARANG

Horeeeee….penantian tidak sia sia, Thanks Jesus.

Thanks bu Irma dan Bu Ietje atas kebijaksanaannya memutuskan IWPC 5 di Semarang….ciuummm

Mengistilahkan dengan CEKELAN SIRAH

Hari ke 2 di kelas IWPC bulan pertama yaitu di September

Gimana ngga cekelan sirah, langsung otak ini macet dan mendadak stop ngga bisa berpikir.

Mungkin ini istilahnya sama dengan KRAM OTAK yang selalu dikumandangkan kakak kakak kelasku

Ngga mudeng blaasss, hahahahaa…bu irma tau bener tu, sampai nanya masih bingung Oma ? jawabku ngangguk dan melayang kelangit ke 7.

Ngga ada wangsit, ngga ada inspirasi..semuanya istilah baru, walaupun bukan hal baru.

Ngga tau ya kenapa koq tau2 ngga masuk blass, mbulet muter ngga karuan.

 

Alhasil keluar dari kelas hari ke dua, melayanglah pikiranku.

Ntar wis liat punya temen yang lain…jadi wait n see aja.

 

PR ngga kubuat, kutunggu satu dua tiga sampai beberapa temen2  mulai upload PRnya,

Dari situ kubaca satu persatu, kubandingkan satu persatu, kumengerti satu persatu

Barulah mulai masuk…mulai bisa berpikir, mulai bisa menyusun

Ampuunn guee yah…berasa OON,tapi kayanya ngga aku sendirian yang berasa blongnya.

Kalau yang merasa kaya Oma acung to…jadi ada temene , wkwkwkwk

 

Ngga ada kata ngga bisa, hanya kubelum klik saja.

Ada  satu kolom yang masih belum benar, saat itu dapat arahan dari Febby dan Giza serta dibantu upload sama Giza,ha…lagi lagi upload di FB juga meneketehe alias ngga bisa.

Karena mau belajar akhirnya kubisa Smiley Senang

Selesai juga PRnya, lega seperti kesirem air es.

 

Pembelajaran unik dari kelas KILAT IWPC 5

Dari yang awalnya Blong menjadi Plong

 

Daann… akhirnya ku masuk kelas IWPC angkatan ke 5

Selama waktu berjalan sebelum adanya kelas IWPC 5, kubekerja berpacu dengan keadaan alami yang ngalir ajah

Benar benar menikmati aliran bagaimana membuat suatu produk supaya menarik dan dilirik, tanpa ilmu apapun, selain hanya bisa membuat resep sambel

Ngga punya basic pembukuan, fotografi ataupun  marketing.

Dengan konsep jualan melalui OL.

Alhasil belajarku buanyaak…

Tidak hanya belajar menciptakan inovasi dan rasa yang enak, tetapi harus belajar bagaimana bisa menghasilkan foto produk yang bisa membuat orang “kemecer”.

Bagaimana bisa menjual

Bagaimana menentukan harga,dan kebingungan kalau harga cabe naiknya sundul langit.

Ngga berhenti sampai disana, setelah melalui berbagai tahapan dan mengevaluasi diri, ternyata untuk berjualan di OL pun ngga semudah dan segampang yang dibayangkan.

Sudah dipikirkan sampai maksimal  hasil kurang maksimal, menurut penilaian ku Smiley Senang

Biarpun orang lain berkata, waahh maju ya…wah rame ya…, wah laris ya…. tapi bagiku itu kurang.

Akhirnya melalui pengamatan, kenapa selalu melalui pengamatan, karena kuselalu mengevaluasi setiap tahapan yang kujalankan.

Selama10 bulan sejak memulai berproduksi, kutemukan jawabannya, dengan melalui trial dan error

 

Kenapa orang lain gampang jualan Kuliner  di FB

Ternyata orang harus TRUST dulu sama PRODUK dan BRAND kita

Mulailah pasang ancang ancang bahwa tahun 2015 ini produkku dengan Brand SAMBEL SEDEP OMA, harus mulai banyak dikenal orang, harus banyak dibicarakan orang, harus banyak disorot orang kalau mau jualannya banjir order…itu istilah para pebisnis OL

Bagaimana bisa dikenal, dibicarakan dan disorot, mulai kupelajari

Sedikit melenceng dari konsep pertama yang memutuskan untuk berjualan secara OL.

Kuterjun juga secara OFFline

Ikut event bazar dengan aktif, ikut dalam komunitas kuliner, hampir kegiatan yang kutau, berusaha untuk bisa ikut…sampai pontang panting, akhirnya kecapean karena harus berbagi waktu dengan produksi.

Tapi dari situlah  awal  dari sebuah kemajuan, mulailah banyak membicarakan brand SAMBEL SEDEP OMA, dan lucunya membicarakannya lewat FB.

Karena setiap ikut bazar selalu kuupload di FB. Istilahnya WORO WORO

Akhirnya banyak yang membicarakan baik itu rasa sambelnya, pelayanannya, sampai personalnya hehehhe…. ternyata uaakeeehh yang dinilai , baik secara langsung disampaikan atau yang bisik2.

Jujur banyak yang penisirin sama owner SAMBEL SEDEP OMA.

Sampai beberapa datang ke rumah membeli langsung karena rasa penisirin ituu

Sejak awal jualan di FB dan brand Sambel Sedep Oma mulai dibicarakan orang memang ngga pernah memunculkan diri, memasang foto diri, makanya wall jualanku di BANNED sama ownernya FB.

Huwaaaa…. bagaimana kaget dan kebingungannya saat itu…baru saja mlaku timik timik, hilang sudah semua kerjaku dalam sedetik

Bagaimana nasibnya  wall jualan?

Dengan terseok seok kusapa kembali semua teman temanku yang di wall jualan, tapi mana ingeet semuanya?

Tapi…ternyata Tuhan memberikan jalan yang lain buatku, justru dengan di BANNED oleh empunya FB sehingga mau ngga mau muncullah owner sambel, dengan kemunculan owner, TRUSTmulai  bekerja.

Singkat cerita, di bulan Nopember ini, banyak yang menjadikan diriku panutan, sampai akhirnya ada yang menjiplak label produkku persis plek, sampai kebentuk tulisannya , hanya tanpa gambar Omanya, karena mau numpang terkenal , katanya begitu.

Dalam hati berbicara, sejauh itukah sekarang brand saya berkumandang, ada rasa gimana gitu, antara senang dan galau.

Dan wallku sekaranf di add oleh master2 kuliner

Dari sinilah akhirnya kutau, seberapa jauh usahaku berhasil ( setelah ikut IWPC baru kutau kalau ini yang namanya progres, hahahaha…inilah minimnya ilmu yang kupunya, hanya aliran sungai yang kujalankan )

2015 tinggal 1,5 bulan menjelang 2016

Dan….progress di tahun 2016 adalah menguatkan produksi serta pemasaran.

Langkah masih panjang

Jalan masih bergelombang

Butuh pijakan yang kokoh dan kuat , supaya makin nancep dan makjleb

Yakin seyakin yakinnya sekarang, dari otodidak dan sekolah Kilat IWPC kubisa menjadikan semuanya menjadi FORMULA baik dan terarah bagi kemajuan SAMBEL SEDEP OMA.

Apakah saya berjalan lambat? Atau berjalan cepat ?

Apakah menjadi suatu jaminan lambat atau cepat akan langsung sukses  dan berhasil?

Bagiku berproseslah yang akan menjadikan keberhasilan datang mendekat.

Berproses secara konsisten

Berproses secara ulet

Berproses secara tekun

Berproses tanpa kenal lelah.

Berproses dari yang hanya tau membuat resep menjadi bisnis , asyik bukan?

Jalani dan libatkan Tuhan dalam setiap prosesku

Ngga pake lama, langsung daftar dan ngga pake lihat jadwalnya.

Wis pokokmen daftar, kesempatan tidak datang untuk ke 2 kalinya.

Ternyata keputusanku BENAR.

Tralalalala….akhirnya kumasuk kelas sekolah BENERAN.

Mau berkenalan dengan saya? Oma si Sambel Sedep Oma? sambel sedep asli semarang ? bertemu di facebook saya yaa

Comments

comments

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *