Virus Ganas Itu Bernama MALAS!!!

Ternyata di antara kita masih masih begitu banyak yang senang terinfeksi “penyakit “ malas, penyakit yang menyerang  banyak orang  tanpa kecuali. Saya pun terkadang pernah terserang virus ini. Virus yang bermula hanya dari sebuah kebiasaan saja.

Kebiasaan yang berulang-ulang yang akhirnya menjadi pola hidup. Kita suka sekali menunda sesuatu akhirnya lama–lama menjadi suatu penyakit malas, malas menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, malas menyiapkan alat kantor, malas berolah raga, namun yang belum terdengar itu malas makan atau malas tidur setiap hari hehehe….

Kemalasan memang suka datang menyerang namun kalau diikuti terus – terusan kita akan mengalami kesusahan sendiri yang pada akhirnya membuat segalanya jadi berantakan.

Tempat yang paling enak dan nyaman bagi orang yang malas adalah ”tempat tidur”. ”Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring.”

Menurut penelitian, kebiasaan malas adalah penyakit  mental yang timbul karena kita takut menghadapi konsekuensi masa depan. Yang dimaksud dengan masa depan ini bukan hanya satu atau dua tahun ke depan looh tetapi satu atau dua menit dari sekarang. Contohnya saja ketika kita malas dari bangun, kita  akan berkata dalam hati: “Satu menit lagi saya akan bangun, tetapi kenyataannya barangkali Anda akan berlama-lama di tempat tidur sampai akhirnya memang waktunya tiba untuk siap-siap pergi ke kantor syukur syukur kalau gak bablas ujungnya malah telat bangun.

Kebiasaan malas timbul karena kita cenderung mengaitkan masa depan dengan persepsi negatif. Menunda-nunda pekerjaan karena cenderung membayangkan setumpuk tugas yang harus dilakukan di kantor. Belum lagi berhubungan dengan orang-orang yang anda tidak sukai, misalnya haaaadeee…muaales bangeeets deeeh…

Di masa-masa yang katanya sulit seperti sekarang ini bukankah  kita justru seharusnya tertantang untuk bekerja lebih giat lagi, tetapi yang kita lihat malah sebaliknya. Ternyata semakin banyak saja orang yang malas berusaha untuk memperjuangkan hidup mereka. Para pemalas ini biasanya tidak mau repot-repot mengeluarkan tenaga atau mempergunakan pikiran mereka. Mereka terbiasa menunda pekerjaan atau bahkan melupakannya sama sekali. EEiitss…jangan salah, mereka juga sama seperti kita, punya impian tinggi, tetapi yang membedakannya adalah cara menyikapinya.

Hidup tidak akan pernah bisa maju jika kita terus membiarkan rasa malas menguasai diri kita, bahkan bisa membuat kita menjadi semakin rapuh dan gampang rontok. Kegagalan dan kehancuran seringkali berawal dari kemalasan yang terus dibiarkan berdiam dalam diri kita.

Kemalasan bukan saja menghambat karunia Tuhan di dalam diri kita tetapi juga mendatangkan bencana,

Niih beberpa akibat kemalasan

Kemalasan mendatangkan kemiskinan.

Kemalasan menghambat gairah kehidupan.

Kemalasan merusak kehidupan manusia.

Kemalasan membunuh keinginan manusia.

Kemalasan membuat orang tinggi hati.

Lalu bagaimana menembus , mendobrak tembok kemalasan?

Saya mencoba merangkum sekian banyak tips yang ada menjadi tiga saja, ini dilakukan supaya mudah dalam mengaplikasikan dalam kehidupan sehari – hari.

1. Jangan katakan “ Kapan Selesainya “ Tapi katakanlah “Saya Mulai Sekarang”

Mulai sekarang anda harus mengatakan “ Saya Mulai Sekarang “ jangan sekali – kali mengunakan kata “ Kapan Selesainya “ lalu apakah bedanya ?

Bila kita menggunakan kata “ Kapan Selesainya “ itu artinya kita belum melakukan apa –apa tetapi kita sudah memikirkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan tersebut. Dan hal yang paling sering terjadi adalah timbulnya pikiran dalam perjalanan menyelesaikan kegiatan tersebut bakal menemui kesusahan atau hambatan. Di sini otak kita secara tidak langsung diminta untuk membayangkan hal yang tidak-tidak atau bahkan tidak akan terjadi sama sekali.

Nah berbeda jika kita gunakan kata “ Saya Mulai Sekarang “ artinya kita memberikan sugesti positif berupa semangat untuk menyelesaikan kegiatan tanpa berfikir berapa lama waktu untuk pengerjaannya dan kita akan menikmati apa yang terjadi selama kita melakukan kegiatan tersebut.

2. Ganti kamus kata “Saya HARUS ” dengan “Saya INGIN”

Berpikir bahwa harus mengerjakan sesuatu secara otomatis akan mengundang perasaan terbebani dan membuat kita menjadi malas mengerjakannya. kita akan mencari seribu alasan untuk menghindari tugas tersebut.

Coba ganti kata yang kita gunakan  “saya harus mengerjakannya” dengan “saya ingin mengerjakannya” Cara pikir seperti ini akan menghilangkan mental blok dengan menerima bahwa kita menyenangi pekerjaan, aktifitas maupun tugas-tugas yang sedang atau akan kita selesaikan.

Kita mau mengerjakan tugas karena memang  ingin mengerjakannya, bukan karena paksaan pihak lain.

Kita selalu punya pilihan dalam kehidupan ini. Tentunya pilihan kita  sebaiknya dibuat tidak  untuk merugikan orang lain. Intinya adalah tidak ada seorang pun di dunia ini yang memaksa kita melakukan apa saja yang kita tidak mau lakukan.

3. Bukan seorang manusia yang sempurna

Betapapun kita sudah rajin dan patuh serta melaksanakan tugas kita, namun sebagai manusia kita harus sadar bahwa kita tidak sempurna, kita hanya bisa untuk berusaha mendekati kata sempurna tersebut.

Begitupun dalam hasil pelaksanaan , ada kalanya hasilnya tidak sebanding dengan apa yang kita sudah lakukan. Bila ini terjadi janganlah  berkecil hati, anggaplah itu sebagai koreksi untuk memperbaiki apa yang sudah kita lakukan,

Apakah ada hal-hal yang belum anda capai yang diakibatkan oleh belenggu kemalasan yang masih mengikat anda?

4. MALASlah untuk melakukan KEMALASAN

Bergerak lah saat kemalasan itu menghampiri anda…

Lalu….Apakah anda termasuk orang yang suka menunda-nunda sesuatu, malas merancang masa depan anda, malas untuk melangkah dan sebagainya? Apakah anda lebih menyukai tidur-tiduran ketimbang mulai melakukan sesuatu?

Jika ini masih menjadi bagian dari diri anda saat ini, berhentilah dan mulailah melakukan perubahan. Kemalasan hanya akan mendatangkan kemiskinan dan kekurangan, yang cepat atau lambat akan meruntuhkan kita habis-habisan. Sebelum itu terjadi, bertindaklah segera.

Jangan biarkan rasa malas semakin menguasai diri anda.

Sumber: Buku Langkah Jitu Womanpreneur Community

Comments

comments

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *